
Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi. (adv/nur)
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Desa (Pemdes) Segihan, Kecamatan Sebulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mencanangkan program inovatif bertajuk “Satu Rumah Satu Bioflok.” Program ini dikombinasikan dengan pengembangan pertanian buah sebagai langkah strategis dalam meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga.
Menurut Kepala Desa Segihan, Hendra Wahyudi, program ini berfokus pada dua sektor utama, yaitu budidaya ikan menggunakan sistem bioflok dan penanaman pohon buah di setiap pekarangan rumah. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat serta memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa.
“Kami ingin setiap rumah memiliki kolam bioflok untuk budidaya ikan dan menanam pohon buah. Dengan cara ini, masyarakat tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi juga memiliki peluang ekonomi tambahan,” ujar Hendra, Sabtu (1/3/2025).
Sebagai bentuk realisasi program, Pemdes Segihan telah melakukan uji coba proyek percontohan di salah satu RT dengan menggunakan polybag sebagai media tanam. Ke depan, skema ini akan diperluas ke seluruh 11 RT yang ada di Desa Segihan.
Untuk mendukung keberhasilan program ini, 20% dari Dana Desa dialokasikan untuk pengadaan bibit, pupuk, serta infrastruktur pendukung lainnya. Selain itu, pemasaran hasil panen dan budidaya ikan akan dikelola oleh BUMDes agar produk yang dihasilkan dapat dijual secara kolektif, sehingga memberikan keuntungan maksimal bagi masyarakat.
“Dengan adanya peran BUMDes, hasil panen masyarakat bisa dikelola dengan lebih efisien. Ini juga akan membantu mereka dalam memasarkan produk ke pasar yang lebih luas,” jelas Hendra.
BUMDes Desa Segihan sendiri telah menunjukkan kinerja yang baik, dengan mencatatkan pemasukan sekitar Rp 6 juta per tahun setelah dikurangi biaya operasional. Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa model pengelolaan berbasis desa mampu meningkatkan perekonomian warga secara nyata.
“Kami percaya bahwa dengan pengelolaan yang tepat, program ini dapat menjadi solusi jangka panjang dalam membangun ekonomi berbasis pertanian dan perikanan. Jika program ini terus berjalan dengan baik, maka masyarakat Desa Segihan akan semakin mandiri dan sejahtera,” tambahnya.
Dengan adanya inovasi ini, Pemdes Segihan berharap agar program bioflok dan pertanian buah dapat berjalan secara berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kukar dalam mengembangkan ekonomi lokal berbasis ketahanan pangan. (ADV Diskominfo Kukar/nr)