
Pelaku BC (42). *(ist)
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Seorang remaja perempuan berinisial AS (15) menjadi korban pencabulan dan persetubuhan oleh pamannya sendiri, BC (42). Kejadian ini terungkap setelah ayah korban, BW (37), menerima informasi dari istri pelaku.
Menurut Kapolres Kukar, AKBP Dody Surya Putra melalui Kapolsek Anggana, AKP Akhmad Wira Taryudi, ayah korban berinisial BW yang tinggal di luar kota langsung datang ke Anggana untuk memastikan kebenaran informasi tersebut. Saat tiba di rumah kakek dan nenek korban di Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), BW menemui istri pelaku yang merupakan adik dari BW yaitu AS mengaku bahwa rumah tangganya hancur karena hubungan antara suaminya (BC) dan AS. Namun, saat ditanya lebih lanjut, AS justru mengungkapkan bahwa ia telah menjadi korban pencabulan oleh pamannya sendiri.
AS mengaku bahwa kejadian pencabulan tersebut telah berlangsung sejak ia masih duduk di bangku SD. Namun, tindakan persetubuhan baru dimulai ketika AS memasuki SMPN Anggana pada April 2024. Menurut pengakuan AS, BC sering kali menyetubuhinya di kamar rumah kakek dan neneknya. Kejadian ini terjadi berulang kali, bahkan dalam satu minggu BC bisa melakukan persetubuhan hingga tiga kali.
“AS mengatakan sudah tidak tahan lagi tinggal di rumah ini. Dia selalu merasa dilecehkan, dirusak, dan takut dengan paman saya jika tidak menuruti permintaannya,”ungkap Kapolsek Anggana, pada Minggu 09 Februari 2025.
AS yang sejak SD tinggal bersama kakek dan neneknya, menjadi sasaran empuk BC. Pelaku diduga memanfaatkan kedekatan keluarga untuk melakukan aksi kejinya. BC sering kali menutup pintu kamar sebelum melakukan aksinya, membuat korban tidak memiliki kesempatan untuk melawan atau meminta bantuan.
“korban pun sampai bingung harus mulai dari mana untuk menceritakan ini. Semua terjadi berulang kali, dan Dia merasa terjebak,” tambahnya.
Kapolsek Anggana, AKP Akhmad Wira Taryudi, menyatakan bahwa kasus ini sedang dalam proses penyelidikan. Pelaku BC akan dijerat dengan Pasal 76D dan 76E Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, yang mengatur tentang tindak pidana persetubuhan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur.
“Kami akan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Korban juga akan mendapatkan perlindungan dan pendampingan psikologis,” tegasnya
.
Pun, AKP Akhmad Wira menjelaskan bahwa setelah menerima laporan dari korban, Polsek Anggana langsung melakukan penyelidikan dan pengumpulan bukti-bukti.
“Kami melakukan wawancara dengan korban, saksi-saksi, dan pelaku, serta mengumpulkan bukti-bukti fisik dan non-fisik,” tegasnya.
Dalam melakukan penangkapan, Polsek Anggana bekerja sama dengan keluarga korban dan masyarakat setempat untuk memastikan bahwa pelaku dapat ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kini pelaku MAC telah diamankan di Polsek Anggana guna menjalani proses hukum yang berlaku.
Dengan penangkapan ini, AKP Wira Taryudi berharap dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, serta memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan lainnya. (ari)