
Tim SAR Gabungan di Perairan Karang Masimbung.
sambaranews.com, Berau – Upaya pencarian seorang nelayan bernama Arifin (70), yang dilaporkan hilang di Perairan Karang Masimbung, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, akhirnya resmi dihentikan. Pada Minggu (3/8/2025) sore, Tim SAR Gabungan menyatakan penutupan operasi setelah enam hari penuh melakukan pencarian tanpa hasil.
Dalam operasi hari keenam, cakupan luas pencarian telah mencapai 2.131 nautical mile persegi (NM²). Pencarian dibagi menjadi empat sektor utama, dengan melibatkan berbagai unsur yang bekerja sama di lapangan. Unsur yang terlibat antara lain Unit Siaga SAR Berau, Pos Angkatan Laut Pulau Derawan dan Biduk-Biduk, Polairud Polda Kaltim, Samapta Berau, masyarakat nelayan, serta keluarga korban yang turut membantu sejak awal proses pencarian.
Meski telah mengerahkan segala kemampuan, hasil pencarian tetap nihil. Berbagai alut dikerahkan, mulai dari Rigid Inflatable Boat (RIB) milik Basarnas, speedboat instansi terkait, hingga kapal nelayan setempat. Upaya komunikasi juga dilakukan dengan kapal-kapal yang melintas di sekitar lokasi pencarian, namun tanda-tanda keberadaan korban belum ditemukan.
Sekitar pukul 17.00 WITA, dilakukan koordinasi langsung antara Tim SAR Gabungan dengan pihak keluarga korban. Dari hasil pertemuan tersebut, diputuskan bahwa operasi pencarian dihentikan. Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke satuan masing-masing, sementara operasi SAR dinyatakan selesai dan berganti status menjadi siaga, apabila di kemudian hari muncul informasi baru mengenai korban.
Koordinator Unit Siaga SAR Berau, Bongga Lossong, menjelaskan bahwa penghentian ini sudah melalui pertimbangan matang dengan aspek profesional sekaligus kemanusiaan.
“Kami sudah mengerahkan segala upaya maksimal dengan pencarian luas, melibatkan empat sektor besar selama enam hari berturut-turut. Namun sampai saat ini belum ada tanda-tanda korban. Setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan seluruh unsur di lapangan, kami menyepakati penghentian operasi ini dengan tetap membuka kemungkinan dilanjutkan bila ditemukan informasi baru,” terang Bongga.
Bongga juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama. Masyarakat nelayan setempat dinilai memberikan kontribusi penting dalam proses pencarian, baik dalam memberikan informasi awal maupun mendukung operasi di lapangan.
Selain itu, keluarga korban juga menunjukkan sikap yang tabah serta penuh kerja sama dalam setiap koordinasi. Dukungan moral dari berbagai instansi, termasuk pemerintah daerah, turut membantu kelancaran operasi SAR ini sejak hari pertama pencarian.
Meski operasi resmi ditutup, pihak SAR tetap menegaskan bahwa siaga informasi akan terus dilakukan. Jika ada laporan atau temuan baru dari masyarakat terkait keberadaan Arifin, operasi dapat dibuka kembali. Langkah ini menjadi bentuk komitmen kemanusiaan sekaligus upaya menjaga rasa solidaritas di wilayah pesisir Kabupaten Berau.
Penutupan operasi ini menandai berakhirnya rangkaian panjang pencarian yang telah dilakukan sejak laporan hilangnya Arifin diterima. Meskipun hasilnya belum sesuai harapan, Tim SAR Gabungan menegaskan bahwa segala daya upaya sudah dikerahkan, mulai dari penyisiran darat, laut, hingga komunikasi intensif dengan pihak nelayan dan kapal komersil yang melintas.
Dengan berakhirnya operasi ini, keluarga korban dan masyarakat pesisir Derawan diminta tetap waspada dan segera melaporkan bila ada informasi yang berkaitan dengan keberadaan korban. (vn)