
Komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar).
sambaranews.com, Kukar – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus berkomitmen untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat. Dalam rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Bupati Kukar, Aulia Rahman Basri, pada Senin (28/07/2025), dua program unggulan kembali menjadi sorotan, yaitu program berobat gratis cukup dengan KTP dan layanan Puskesmas 24 jam.
Bupati Aulia menegaskan bahwa program “Berobat Gratis Cukup dengan KTP”, yang sudah berjalan melalui skema BPJS Kesehatan, terus diperbaiki, terutama pada aspek teknis dan akses layanan. Program ini bertujuan agar setiap warga yang memiliki KTP Kukar mendapatkan jaminan kesehatan tanpa harus membayar biaya tambahan.
“Kita sudah meluncurkan program Berobat Gratis Cukup dengan KTP. Memang ada kendala di awal pelaksanaan, tapi alhamdulillah tadi pagi sudah kita identifikasi dan selesaikan dalam rapat bersama Dinas Kesehatan,” ujar Aulia Rahman Basri.
Program ini menjadi bagian dari visi besar Kukar Idaman yang digagas bersama Wakil Bupati Rendi Solihin. Tujuannya agar seluruh penduduk dengan KTP Kukar mendapat jaminan kesehatan menyeluruh. Saat ini, tingkat kepesertaan BPJS Kesehatan di Kukar sudah mencapai 113 persen, melebihi standar nasional untuk Universal Health Coverage (UHC).
“Angka ini lebih dari 100 persen karena banyak warga luar yang tinggal dan bekerja di Kukar. Ini mencerminkan komitmen kita: siapapun yang hidup di Kukar, kesehatannya kita jamin,” tambahnya.
Namun, Bupati Aulia juga menyoroti kurangnya pemahaman masyarakat mengenai mekanisme rujukan BPJS yang sering menimbulkan keluhan ketika harus membayar mandiri di rumah sakit. Menurutnya, ada 144 jenis penyakit yang bukan kegawatdaruratan yang harus ditangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), seperti puskesmas atau klinik.
“Ada 144 jenis penyakit yang bukan kegawatdaruratan dan harus ditangani dulu di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), seperti puskesmas atau klinik. Ini yang perlu terus kita edukasikan,” ujar Aulia.
Sebagai solusi atas masalah akses layanan kesehatan, Pemkab Kukar juga mendorong penguatan layanan Puskesmas 24 jam. Saat ini, sudah ada 17 puskesmas yang beroperasi 24 jam, beberapa di antaranya dilengkapi dengan fasilitas UGD dan rawat inap. Bupati Aulia menargetkan seluruh puskesmas dapat beroperasi 24 jam demi memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dasar yang lebih mudah.
“Saat ini sudah ada 17 puskesmas yang beroperasi 24 jam. Beberapa sudah lengkap dengan UGD dan layanan rawat inap. Target kita, seluruh puskesmas bisa siaga 24 jam,” jelas Aulia.
Dia juga memastikan bahwa hambatan teknis terkait layanan kesehatan ini telah diselesaikan dan meminta Dinas Kesehatan untuk segera meluncurkan program ini secara menyeluruh.
“Bottleneck-nya sudah selesai. Sekarang saya menunggu kick off dari Dinkes. Harapan saya, tidak lebih dari satu bulan semua sudah berjalan. Pasien yang datang ke puskesmas harus bisa langsung tertangani dengan baik,” tegasnya.
Langkah ini diyakini akan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan penanganan awal tanpa harus langsung ke rumah sakit. Dengan sistem rujukan berjenjang, masyarakat diimbau untuk memanfaatkan puskesmas atau klinik swasta yang sudah bekerja sama dengan BPJS sebagai langkah pertama dalam penanganan medis.
“Kami imbau masyarakat, kalau sakit datang dulu ke puskesmas atau klinik swasta yang sudah bekerja sama dengan BPJS. Ini sistem yang benar. Dengan cara ini, semua akan tertangani lebih baik dan efisien,” pungkas Aulia.
Dengan langkah-langkah yang terarah dan dukungan dari sistem jaminan kesehatan yang kuat, Pemkab Kukar menunjukkan komitmen yang nyata dalam menjamin kesehatan sebagai hak dasar bagi seluruh warganya. (vn)