
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora), resmi membuka Pekan Paralympic Pelajar Kabupaten Kutai Kartanegara (Peparpekab) Tahun 2025.
sambaranews.com, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) secara resmi membuka pelaksanaan Pekan Paralympic Pelajar Kabupaten Kutai Kartanegara (Peparpekab) Tahun 2025 pada Jumat, (25/07/25), bertempat di Gedung Beladiri Dispora Kukar, Jalan Stadion Aji Imbut, Tenggarong Seberang.
Ajang ini menjadi tonggak penting dalam upaya membina dan memberdayakan atlet disabilitas usia pelajar. Peparpekab 2025 dirancang untuk menyiapkan talenta muda menghadapi Pekan Paralympic Provinsi (Peparprov) Kalimantan Timur serta Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) tahun 2028 mendatang.
Acara pembukaan dihadiri oleh berbagai unsur penting, termasuk Staf Ahli Bupati Kukar Bidang Administrasi Umum, Heldiansyah, yang hadir mewakili Bupati. Turut hadir pula perwakilan dari Kejari Tenggarong, Disdikbud Kukar, Disdikbud Kaltim Wilayah III, Dinas Kesehatan Kukar, PMI Kukar, Disdikpar, NPCI Kaltim dan Kukar, SOIN, KONI, KORMI, Bapopsi Kukar, dan sejumlah kepala sekolah dari Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Kukar.
Dalam sambutannya, Heldiansyah menyampaikan apresiasi dan komitmen Pemkab Kukar terhadap upaya menciptakan ruang kesetaraan bagi seluruh anak, termasuk anak-anak dengan disabilitas.
“Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara sangat mendukung pembinaan atlet disabilitas sejak dini. Peparpekab ini adalah bentuk komitmen untuk memberikan ruang yang setara bagi seluruh anak-anak kita, tanpa terkecuali,” ujar Heldiansyah.
Ketua Panitia Peparpekab 2025, Suwandi, menjelaskan bahwa kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 25 hingga 27 Juli 2025. Dua cabang olahraga yang dipertandingkan dalam ajang ini adalah boccia dan atletik. Pertandingan boccia digelar di Gedung Beladiri Dispora Kukar, sedangkan atletik akan berlangsung di Stadion Aji Imbut.
“Ini adalah ajang bagi pelajar disabilitas untuk berkompetisi dan menunjukkan potensi mereka. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari proses seleksi menuju Peparprov dan Peparnas,” terang Suwandi.
Peserta Peparpekab 2025 berasal dari lima satuan pendidikan disabilitas, yakni SLB Negeri Tenggarong, SLB Harapan Insani Loa Duri, SLB Kutai Kartanegara Panji, SKH Bina Insan Mandiri Loa Ipuh, serta SKB Inklusi Tenggarong Seberang.
Suwandi mengungkapkan bahwa total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp106 juta, yang seluruhnya berasal dari APBD Kutai Kartanegara Tahun Anggaran 2025 melalui DPA Dispora.
Ia juga menyampaikan harapan agar di masa mendatang, sekolah umum dengan program inklusi bisa ikut berpartisipasi.
“Anak-anak disabilitas di sekolah umum juga punya potensi besar. Kami berharap mereka bisa ikut serta dalam Peparpekab di masa mendatang. Ini akan memperluas pembinaan dan membuka ruang partisipasi lebih luas,” ujarnya.
Apresiasi datang dari guru pendamping Yayasan Cahaya Kasih Bunda, Robet Mangunsidi, yang menyampaikan semangat luar biasa para siswa disabilitas.
“Anak-anak ini punya semangat luar biasa. Kadang mereka justru lebih gigih daripada siswa reguler. Yang terpenting bagi kami adalah kemauan mereka, bukan keterbatasannya,” ungkap Robet.
Ia menekankan pentingnya kesabaran dan konsistensi dari para guru untuk mendampingi perkembangan anak-anak disabilitas secara optimal.
“Kami berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai di sini. Harus terus berlanjut, bahkan sampai ke level provinsi dan nasional,” imbuhnya.
Peparpekab 2025 tidak hanya menjadi arena kompetisi, namun juga wadah edukasi dan penguatan nilai-nilai inklusif di tengah masyarakat Kutai Kartanegara. (vn)