
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Upaya peningkatan kualitas dan kemandirian desa terus menjadi perhatian utama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara (Kukar).
Salah satu langkah strategis yang kini dijalankan adalah mendorong desa agar lebih aktif memenuhi indikator dalam penilaian Indeks Desa (ID), yang menjadi acuan untuk melihat sejauh mana kemajuan desa secara menyeluruh.
Pembinaan dilakukan tidak hanya lewat rapat koordinasi atau sosialisasi rutin, tetapi juga melalui pendampingan langsung ke lapangan.
Tim DPMD turun ke desa-desa untuk memastikan pemerintah desa memahami indikator yang harus dipenuhi, baik dalam aspek pemerintahan, pelayanan dasar, pemberdayaan ekonomi, hingga keberdayaan masyarakat.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyampaikan bahwa pemerintah desa perlu memahami secara menyeluruh indikator yang berkaitan dengan pembangunan, pemberdayaan masyarakat, pendidikan, dan kesehatan.
“Desa perlu tahu apa saja kewenangannya agar mereka bisa bekerja lebih fokus dan efektif,” ujarnya, Jumaat (2/5/25).
Dalam bidang kesehatan, desa didorong untuk mengelola pos pelayanan terpadu (posyandu) secara aktif.
Sementara itu, di sektor pendidikan, perhatian diarahkan pada pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Penegasan kewenangan desa di berbagai bidang ini menjadi kunci agar pembangunan desa tidak tumpang tindih dan berjalan sesuai aturan.
Tak hanya membangun pemahaman internal di tingkat desa, DPMD juga menggandeng pihak luar yang disebut Supra Desa.
“Supra Desa adalah hasil dari sinergi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) yang mendukung kebutuhan yang tidak bisa dijangkau langsung oleh desa,” jelas Arianto.
Koordinasi lintas sektor juga menjadi perhatian utama. Misalnya, kebutuhan infrastruktur jalan antar desa akan dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim).
Melalui pendekatan pembinaan intensif dan sinergi lintas sektor ini, DPMD optimis status desa di Kukar akan terus meningkat, membawa desa menuju kemandirian dan kemajuan yang berkelanjutan.
“Kami berharap seluruh desa bisa lebih proaktif, karena pemenuhan indikator ID ini pada dasarnya untuk mendorong kemajuan desa itu sendiri,” tutupnya. (Adv/DPMD KUKAR/Ak)