
Dua tersangka berinisial HA (22) dan TA (22) beserta Barang Bukti. *
Sambaranews.com, SAMARINDA – Satuan Reserse Narkoba Polresta Samarinda kembali membongkar jaringan peredaran narkotika di kota ini. Dalam operasi yang dilakukan pada Selasa (11/2/2025) sekitar pukul 18.30 WITA, polisi berhasil mengamankan dua orang tersangka serta menyita hampir setengah kilogram ganja.
Operasi ini berawal dari informasi masyarakat mengenai aktivitas transaksi narkotika di kawasan Jalan MT Haryono, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Petugas kemudian melakukan penyelidikan dan menemukan dua tersangka berinisial HA (22) dan TA (22) yang tengah mengendarai sepeda motor di pinggir jalan.
Saat dilakukan penggeledahan awal, polisi menemukan 8 bungkus ganja dengan berat total 28,42 gram bruto serta satu bungkus lainnya seberat 11,22 gram bruto di dalam tas selempang milik salah satu tersangka.
Berdasarkan interogasi awal, salah satu tersangka mengaku masih menyimpan barang bukti tambahan di rumahnya yang berlokasi di Jalan Revolusi, Kelurahan Lok Bahu. Polisi segera bergerak ke lokasi dan menemukan 462 gram ganja yang disimpan dalam kresek merah, serta beberapa barang pendukung lainnya, termasuk timbangan digital dan plastik klip yang biasa digunakan untuk mengemas narkotika.
“Kami langsung bergerak setelah mendapatkan pengakuan dari tersangka. Dari rumahnya, kami menemukan barang bukti dalam jumlah yang lebih besar,” ujar Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar.
Selain menyita ganja, polisi juga menemukan catatan transaksi yang menunjukkan kemungkinan jaringan peredaran narkotika lebih luas. Saat ini, kepolisian masih melakukan pendalaman guna mengungkap pihak lain yang terlibat dalam jaringan tersebut.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) subsider Pasal 111 ayat (1) jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Para tersangka bisa menghadapi ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara atau bahkan pidana seumur hidup, tergantung dari hasil penyelidikan lebih lanjut,” jelas Kombes Pol Hendri Umar.
Selain memastikan penegakan hukum bagi pelaku, polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih aktif dalam melaporkan aktivitas mencurigakan terkait peredaran narkoba.
“Kami meminta masyarakat tidak takut melapor jika menemukan indikasi penyalahgunaan narkotika. Peran serta masyarakat sangat penting dalam upaya pemberantasan narkoba di Samarinda,” tegas Kombes Pol Hendri Umar.
Dengan pengungkapan kasus ini, Polresta Samarinda berharap dapat memutus rantai peredaran narkotika di wilayahnya serta memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan narkotika. Polisi juga berkomitmen untuk terus meningkatkan patroli dan operasi narkoba guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari barang terlarang. (ari/nr)