
Tiga tersangka berinisial MY (41), AS (29), dan KR (28) berserta barang bukti. *
Sambaranews.com, SAMARINDA – Polresta Samarinda melalui Satuan Reserse Narkoba berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika golongan I jenis sabu di kawasan Palaran, Kota Samarinda. Dalam operasi yang berlangsung pada Senin (10/2) sekitar pukul 14.00 WITA, tiga tersangka berhasil diamankan bersama sejumlah barang bukti.
Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi masyarakat mengenai aktivitas transaksi narkoba di Jl. Mulawarman, Kelurahan Rawamakmur, Kecamatan Palaran. Setelah melakukan penyelidikan dan observasi, polisi mencurigai dua pria yang berada di pinggir jalan. Saat dilakukan penggeledahan, ditemukan satu paket sabu seberat 5,48 gram brutto di kantong celana salah satu tersangka berinisial MY (41).
Menurut Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar melalui Kapolsekta Palaran, AKP Iswanto, MY mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang bernama AS (29). Polisi kemudian bergerak cepat dan berhasil menangkap AS di Jalan Poros Samarinda–Sanga-Sanga, Kelurahan Bantuas, Kecamatan Palaran.
“Kami langsung melakukan pengembangan setelah menangkap tersangka pertama. Dari hasil interogasi, kami berhasil mengamankan pelaku lainnya yang berperan sebagai pemasok,” ujar Kapolsekta Palaran, AKP Iswanto, pada Rabu (12/02/2025).
Selain AS, polisi juga menangkap tersangka ketiga, yakni KR (28). Ketiganya kini telah diamankan di Polresta Samarinda beserta barang bukti tambahan, termasuk tiga unit ponsel dan satu sepeda motor yang diduga digunakan dalam transaksi narkoba.
Setelah melakukan penangkapan, polisi segera melakukan serangkaian langkah hukum, mulai dari pembuatan laporan polisi, penyitaan barang bukti, hingga gelar perkara. Saat ini, ketiga tersangka masih menjalani proses penyidikan lebih lanjut sesuai dengan Pasal 114 Ayat (2) Subs Pasal 112 Ayat (2) jo Pasal 132 Ayat (1) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
“Para tersangka terancam hukuman penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat enam tahun dan paling lama 20 tahun,” tegas AKP Iswanto.
Selain itu, pihak kepolisian juga tengah mendalami kemungkinan jaringan narkotika lain yang terkait dengan kasus ini. Polisi berkomitmen untuk terus melakukan patroli intensif serta memperketat pengawasan di wilayah-wilayah rawan peredaran narkotika.
Polresta Samarinda menegaskan bahwa pemberantasan narkoba memerlukan kerja sama antara aparat penegak hukum dan masyarakat. Oleh karena itu, kepolisian mengajak masyarakat untuk turut serta dalam melaporkan aktivitas mencurigakan terkait narkotika.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif dalam upaya pemberantasan narkoba. Jika mengetahui ada indikasi penyalahgunaan narkotika, segera laporkan kepada pihak berwenang,” ujar AKP Iswanto.
Dengan pengungkapan kasus ini, Polresta Samarinda berharap dapat menekan angka peredaran narkotika di wilayahnya serta memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan narkotika. (ari/nr)