
Suasana Panen Sayur oleh Kades Posyandu dan anggota KWT dengan ssitem Hidroponik.
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sektor pertanian, terutama hortikultura, sebagai langkah konkret mendukung kebutuhan pangan Ibu Kota Nusantara (IKN). Potensi wilayah yang berbatasan langsung dengan calon ibu kota negara ini dinilai sangat strategis untuk menjadi lumbung sayur modern.
Camat Samboja Barat, Burhanuddin, menyampaikan bahwa salah satu wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan hortikultura modern adalah Kelurahan Bukit Merdeka. Daerah ini bahkan telah menjadi pemain dominan dalam suplai hasil pertanian hidroponik ke kota tetangga, Balikpapan.
“Produksi hidroponik di Bukit Merdeka saat ini menyuplai hingga 80 persen kebutuhan pasar hidroponik di Balikpapan. Ini menjadi kebanggaan dan potensi besar yang harus terus dikembangkan,” ungkap Burhanuddin saat dihubungi media ini pada Selasa (20/5/2025).
Keberhasilan Bukit Merdeka tak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari lembaga provinsi, perwakilan Otorita IKN, hingga instansi pendamping lain yang kerap berkunjung dan memberikan pembinaan teknis. Kegiatan ini menunjukkan perhatian serius terhadap potensi pertanian di Samboja Barat sebagai bagian dari rantai pasok wilayah penyangga ibu kota.
Tak hanya Bukit Merdeka, sejumlah kawasan lain seperti Karya Merdeka, Sungai Merdeka, dan Salo Api Laut juga mulai aktif dalam budidaya tanaman hortikultura, termasuk tomat, timun, cabai, hingga pepaya. Petani-petani lokal mulai menunjukkan hasil positif dari panen yang rutin dan berkualitas.
Burhanuddin mencontohkan keberhasilan Kelompok Tani Rawa Lombor yang digerakkan oleh petani bernama Selamet. Kelompok ini rutin panen timun dua bulan sekali dan berhasil meraup omzet yang cukup tinggi.
“Ada petani kita, Pak Selamet, yang bisa panen timun dua bulan sekali dengan omzet ratusan juta rupiah. Ini jadi bukti bahwa pertanian kita bukan sekadar bertahan, tapi mulai tumbuh signifikan,” jelasnya.
Meski sudah menunjukkan perkembangan menggembirakan, Burhanuddin mengaku pihaknya masih menantikan realisasi kerja sama dengan Otorita IKN. Sebelumnya sempat dijanjikan kontrak langsung sebagai pemasok kebutuhan pertanian untuk IKN, namun hingga kini belum ada tindak lanjut nyata.
“Kami siap kapan saja jika diminta. Sayangnya, belum ada progres. Padahal kontrak langsung akan membuat harga lebih stabil dan menguntungkan petani,” keluhnya.
Ke depan, ia berharap Pemerintah Kabupaten Kukar dan instansi terkait bisa lebih aktif dalam mendukung kemajuan sektor pertanian di Samboja Barat. Bantuan seperti alat pertanian, pembinaan berkelanjutan, serta pembangunan akses jalan dan irigasi menjadi hal yang sangat penting untuk menjamin produktivitas pertanian.
“Kalau jalan pertanian bagus dan irigasi terbangun, petani kita pasti lebih semangat. Kita ingin Samboja Barat menjadi lumbung sayur modern yang menopang kebutuhan IKN dan daerah sekitarnya,” pungkas Burhanuddin. (Adv/Diskominfo Kukar)