Sambaranews, Tenggarong – Aksi unjuk rasa yang melibatkan masyarakat dan mahasiswa Kecamatan Muara Badak berlangsung di depan kantor Bupati Kutai Kartanegara pada hari Senin. Aksi tersebut bertujuan untuk menuntut pemekaran wilayah Kecamatan Muara Badak dari Kabupaten Kutai Kartanegara, pada Senin (26/8/2024).
Para peserta aksi mengungkapkan ketidakpuasan mereka terhadap ketimpangan pembangunan yang terjadi di wilayah mereka. Mereka menilai bahwa Kecamatan Muara Badak, yang dikenal sebagai salah satu daerah kaya akan sumber daya alam dan penyumbang signifikan terhadap pendapatan daerah, belum mendapatkan perhatian yang layak dari pemerintah daerah. “Kami merasa bahwa Muara Badak, yang selama ini berkontribusi besar terhadap pendapatan Kabupaten Kutai Kartanegara, belum mendapatkan pembangunan yang sepadan,” ujar salah satu juru bicara aksi.
Masyarakat Muara Badak menilai bahwa masalah geografis serta jarak yang jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten menyebabkan wilayah mereka kurang mendapatkan akses dan perhatian yang memadai. Mereka percaya bahwa pemekaran wilayah dapat mempercepat proses pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Wacana pemekaran Kecamatan Muara Badak sebenarnya bukanlah hal baru. Isu ini telah mencuat sebelumnya namun sempat hilang dari perhatian publik seiring waktu. Kini, dengan meningkatnya frekuensi pembicaraan mengenai pemekaran wilayah, para demonstran berharap agar pemerintah daerah dapat lebih serius mempertimbangkan aspirasi mereka dan mengambil langkah konkret untuk mewujudkan wacana tersebut.
Aksi unjuk rasa ini juga disertai dengan berbagai tuntutan tertulis yang diserahkan kepada pihak bupati. Para peserta aksi berharap agar wacana pemekaran ini dapat menjadi agenda prioritas dalam perencanaan pembangunan daerah mendatang. Mereka menekankan pentingnya adanya kebijakan yang lebih berpihak kepada daerah penghasil seperti Muara Badak untuk memastikan pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. (nr)