Sambaranews, Samarinda – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Samarinda telah resmi berdiri. Rapat pembentukan yang diikuti oleh 27 perusahaan media online tersebut digelar di Jalan Harmonika, Kecamatan Samarinda Ulu, pada Rabu, 24 Juli 2024.
Dalam proses pembentukan, awalnya anggota melakukan seleksi untuk jabatan Ketua, Sekretaris, dan Bendahara. Dari seleksi ini dihasilkan 14 orang calon pimpinan SMSI Samarinda.
Pada seleksi tahap kedua, para calon dipersempit menjadi empat orang dengan suara terbanyak, yakni Arditya Abdul Aziz, Oktavianus, Andi Muhammad Akbar, dan Zakarias Demon Daton.
Kemudian, anggota kembali menggelar pemungutan suara untuk menentukan pimpinan SMSI Samarinda. Hasilnya, tiga orang calon memperoleh suara imbang sehingga harus dilakukan musyawarah lebih lanjut.
Setelah melalui proses seleksi yang ketat, terpilihlah Arditya Abdul Aziz sebagai Ketua SMSI Samarinda, disusul Oktavianus sebagai Sekretaris dan Andi Muhammad Akbar sebagai Bendahara.
Arditya Abdul Aziz menyatakan pembentukan SMSI Samarinda merupakan komitmen untuk mendukung dan memfasilitasi perkembangan media di kota tersebut.
“Seperti yang kita tahu, perkembangan media di Samarinda maupun Kaltim sudah sangat pesat. Dengan hadirnya SMSI Samarinda ini, sebagai komitmen kami agar perkembangan media dapat lebih maju lagi dan tertib aturan,” kata Aziz.
Terkait program dan struktur organisasi, Aziz menyebutkan akan segera dilakukan rapat untuk mematangkan hal tersebut.
“Kami masih perlu menata program dan struktur kepemimpinan. Ada juga beberapa usulan dari anggota, jadi kami akan pertimbangkan dan susun program-program kami,” jelasnya.
Sementara itu, Bendahara SMSI Samarinda Andi Muhammad Akbar menambahkan kehadiran SMSI Samarinda akan memfasilitasi kemajuan bisnis dan kompetensi media di kota tersebut.
Ia menegaskan perusahaan media harus disikapi dengan serius, karena harus menjunjung tinggi profesionalisme dan tanggung jawab serta berpegang teguh pada tugas dan standar etika.
“SMSI akan menjadi wadah untuk menyampaikan aspirasi anggotanya. Ke depannya, semua pihak harus berkolaborasi untuk menciptakan ekosistem bisnis yang ramah media, karena ini merupakan sektor penting yang tidak boleh dipandang sebelah mata,” pungkasnya. *