Polda Kaltim Gagas Industri Pertanian Dukung Swasembada Pangan 2025

Kutai Kartanegarra, Sambaranews.com – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menggelar kegiatan Launching Industri Pertanian dan Penanaman Jagung Serentak dalam rangka mendukung Swasembada Pangan Tahun 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan serentak di seluruh jajaran Polda Kaltim, termasuk di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), tepatnya di Dusun 4 RT 13 Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Selasa (4/11/2025).

Pelaksanaan di Kukar dipimpin Kapolres Kukar AKBP Khairul Basyar bersama unsur Forkopimda dan kelompok tani. Acara tersebut juga terhubung melalui Zoom Meeting dengan Kapolda Kaltim Irjen Pol. Endar Priantoro, yang memimpin langsung peluncuran utama dari Kabupaten Kutai Barat.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kadis Pertanian dan Peternakan Kukar H. Muhammad Taufik, Camat Anggana Rendra Abadi, Kapolsek Anggana Iptu I Komang Mahendra Putra, perwakilan Koramil 090803/Anggana Pelda Muryanto, para penyuluh, kelompok tani, serta pejabat jajaran Polres Kukar.

Dalam sambutannya, Kapolda Kaltim Irjen Pol. Endar Priantoro menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata komitmen Polri dalam mendukung program pemerintah, khususnya visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia di bidang ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi masyarakat.

“Kegiatan hari ini adalah bentuk nyata dukungan jajaran Polda Kalimantan Timur terhadap program ketahanan pangan nasional melalui penanaman jagung dan pengembangan industri pertanian,” ujar Irjen Pol. Endar.

Ia menjelaskan, Kalimantan Timur memiliki potensi lahan yang luas, namun menghadapi tantangan seperti kondisi tanah yang mengandung logam berat, tingkat keasaman tinggi, dan budaya pertanian masyarakat yang belum menjadikan jagung sebagai komoditas utama. Karena itu, konsep industri pertanian dikembangkan agar seluruh proses dari hulu hingga hilir terintegrasi dan memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat.

“Konsep industri pertanian ini kami kembangkan agar tidak parsial, tapi menyeluruh dari penanaman, pemupukan, hingga pemanfaatan hasil. Dengan begitu, nilai tambah ekonomi bagi masyarakat bisa lebih terasa,” jelasnya.

Irjen Pol. Endar menambahkan, Polda Kaltim menargetkan pengembangan lahan industrial farming di delapan wilayah, yaitu Polres Kutai Barat (30 hektare), Polres Kukar (20 hektare), Polres Paser (20 hektare), Polres Kutai Timur (25 hektare), Polres Bontang (20 hektare), Polresta Samarinda (5 hektare), dan Polres Penajam Paser Utara (25 hektare).

“Totalnya sekitar 195 hektare yang diharapkan dapat menjadi penggerak ekonomi, meningkatkan kemandirian pangan, dan menjaga keberlanjutan lingkungan,” terang Kapolda.

Ia juga menyebut sebagian lahan yang digunakan merupakan bekas area tambang. Langkah ini dilakukan agar lahan pascatambang yang sebelumnya kritis dapat dimanfaatkan kembali secara produktif.

“Kita semua bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan. Dengan mengolah lahan pascatambang menjadi lahan produktif, kita ikut menjaga ekosistem sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.

Kapolda Kaltim turut mengapresiasi seluruh pihak yang telah berperan aktif, mulai dari jajaran Polres Kutai Barat dan Kukar, pemerintah daerah, DPRD, TNI, hingga para pengusaha dan kelompok tani.

“Tidak mungkin kami bergerak sendirian. Dukungan dari seluruh elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini,” ucapnya.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan peluncuran simbolis industri pertanian, pemberian bantuan sosial kepada kelompok tani, penanaman jagung serentak, serta sesi doorstop media. Acara berakhir sekitar pukul 17.50 Wita dengan situasi aman dan kondusif.

Wartawan: Kusma

Editor: leeya