Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Doris Eko Rian Desyanto. *(adv/ist)

Sambaranews.com, BALIKPAPAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan terus mendorong pemerintah kota agar mempercepat pembangunan fasilitas umum (fasum) olahraga di Kelurahan Telagasari, Kecamatan Balikpapan Kota.
Keberadaan fasum ini dinilai sangat penting mengingat minimnya akses masyarakat terhadap sarana olahraga yang layak, terutama bagi warga di RT 40. Selain itu, tingginya animo masyarakat untuk berolahraga dan beraktivitas di ruang terbuka membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah dalam penyediaan fasilitas yang memadai.
Doris Eko Rian Desyanto, anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, menegaskan bahwa fasum olahraga ini harus segera direalisasikan untuk mendukung pola hidup sehat masyarakat. Menurutnya, keberadaan fasilitas olahraga bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga berkaitan dengan peningkatan kualitas hidup warga Balikpapan.
“Ini kebutuhan mendesak. Warga membutuhkan ruang olahraga yang memadai. Kami meminta agar proyek ini segera dimulai, tentu dengan memastikan legalitas lahan agar tidak terjadi persoalan di kemudian hari,” ujar Doris, Senin (27/1/2025).
Selain sebagai sarana olahraga, fasum ini juga mendukung program Wali Kota Rahmad Mas’ud dalam memperbanyak Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dengan adanya fasilitas ini, masyarakat dapat menikmati ruang publik yang lebih nyaman untuk beraktivitas dan bersosialisasi. Hal ini juga sejalan dengan upaya kota dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Saat ini, proyek masih dalam tahap verifikasi kepemilikan lahan dan penyusunan Detail Engineering Design (DED). Proses ini menjadi tahapan penting agar tidak terjadi sengketa di kemudian hari yang bisa menghambat pembangunan. DPRD berharap agar anggaran pembangunan dapat dimasukkan dalam APBD Perubahan 2025, sehingga pengerjaan fisik dapat dimulai pada 2026.
Selain mengawal proses administrasi dan legalitas proyek ini, DPRD juga akan memastikan bahwa pembangunan dilakukan dengan standar kualitas yang baik. Beberapa fasilitas yang diusulkan dalam fasum olahraga ini meliputi lapangan sepak bola mini, lapangan bulu tangkis, jogging track, serta area bermain anak.
Doris menegaskan bahwa DPRD akan terus mengawal proyek ini hingga terealisasi dan benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya perawatan dan pemeliharaan fasum setelah dibangun agar tetap dalam kondisi yang baik dan bisa digunakan dalam jangka panjang.
“Kami tidak ingin ini hanya sekadar rencana tanpa eksekusi. DPRD akan terus memantau agar pembangunan fasum ini bisa benar-benar dinikmati masyarakat,” tegasnya.
Dengan adanya fasum olahraga di Telagasari, DPRD berharap masyarakat semakin terdorong untuk menjalani gaya hidup sehat. Selain itu, fasilitas ini diharapkan dapat menjadi tempat berkumpulnya berbagai komunitas olahraga dan kegiatan sosial yang dapat mempererat hubungan antarwarga.
Pemerintah Kota Balikpapan diharapkan terus mendukung pembangunan infrastruktur publik yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. DPRD berkomitmen untuk mengawal realisasi proyek ini agar bisa segera dinikmati oleh seluruh warga Telagasari dan sekitarnya. (Yud/ADV/DPRD Balikpapan)


Dukungan Baru untuk Damkar Kota Bangun, Tingkatkan Kecepatan Penanganan
Kepala Pos Damkarmatan Kota Bangun Sambut Positif Bantuan Sarana Penyelamatan
Damkar Tabang Ajak Petani Kurangi Pembakaran Lahan demi Lingkungan yang Lebih Aman
Akses Jalan Kayu Jadi Kendala, Damkarmatan Muara Muntai Nilai Viar Lebih Efisien Dibanding Komodo
Evaluasi Simulasi Damkar: Kekurangan Personel Jadi Catatan Utama
Damkarmatan Muara Muntai Diapresiasi atas Respons Cepat Tangani Pohon Tumbang di Area Sekolah
Pastikan Pemerintahan Desa Tetap Berjalan, Bupati Kukar Lantik Dua Kades Antarwaktu di Odah Etam
IPTU Erwan Tri Yunanto Resmi Pimpin Polsek Muara Ancalong, Kapolres Kutim Tekankan Penguatan Pelayanan Publik
Satpol PP Kukar Razia Administrasi Kependudukan di Sukarame dan Panji, 31 Warga Terjaring
Operasi Lilin 2025, Polres Kutim Fokus Stabilkan Harga Bapokting, Amankan 180 Gereja, dan Antisipasi Bencana