Tenggarong – Jangan sampai terlewatkan cerita Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin, yang ikut berkontribusi dalam pembangunan Kutai Kartanegara di episode “BEGINU” di saluran YouTube Kompas.com hari ini, pada Senin (5/2/2024).
Diketahui, Rendi Solihin, belum lama ini berkunjung ke kantor pusat Kompas.com di Jakarta. Kunjungan itu sekaligus untuk menjadi narasumber dalam talkshow BEGINU dipandu oleh Pimpinan Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho.
Dalam talkshow yang di shooting beberapa waktu lalu, Rendi Solihin bercerita tentang berbagai hal. Mulai dari alasan terjun ke politik di usia muda, isi buku yang ditulisnya, hingga kondisi terkini di Kutai Kartanehara
Rendi Solihin mengaku tertarik dengan politik sejak kuliah. la ingin berkontribusi untuk membangun daerahnya. la juga menulis buku berjudul “Muda, Beda, Bertalenta” yang berisi pengalamannya sebagai wakil bupati termuda di Indonesia.
“Sejak awal terlibat dalam politik, saya didorong oleh keinginan untuk berbuat sesuatu yang berkelanjutan untuk kampung halaman saya, dengan harapan memberikan bantuan kepada banyak orang,” kata Rendi Solihin dalam cuplikan podcast tersebut.
“Saya punya cita-cita, apa yang kampung saya belum pernah rasakan, belum pernah punya seperti orang-orang kota punya, harus saya bawa ke kampung,” sambungnya.
Wisnu Nugroho juga menanyakan tentang isu- isu penting di Kukar, seperti angka kemiskinan, ketahanan pangan, dan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Rendi Solihin menjelaskan bahwa pemerintah daerah terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memanfaatkan potensi pertanian, dan mendukung rencana IKN.
“Kutai Kartanegara menyambut Ibu Kota Nusantara sebagai mitra, bukan penyangga. Ketika menjadi mitra, kami (Kutai Kartanegara) harus bisa merasakan kesetaraan pembangunan,” kata Rendi Solihin.
Di akhir talkshow, Rendi Solihin mengucapkan terima kasih kepada Wisnu Nugroho dan Kompas.com. la berharap obrolannya bisa bermanfaat dan menginspirasi banyak orang.
Ia pun berpesan kepada seluruh anak muda untuk memanfaatkan waktu dengan baik. Karena, 20 tahun ke depan jika tidak bisa memaksimalkan semua produktivitas atau potensi yang dimiliki suatu daerah, maka tidak akan bisa mencapai cita-cita sebagai negara maju.
“Ya, saya sangat senang bisa hadir di sini, bisa bertukar pikiran, bisa mengungkapkan kondisi Kukar. Saya pun ingin melihat Kutai Kartanegara yang dibangun oleh anak-anak muda bisa bersaing dengan daerah-daerah lainnya,” pungkasnya. *(*)