
Tersangka berinisial D (33) dan Barang Bukti. *
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Kepolisian Sektor (Polsek) Sungai Pinang, Polresta Samarinda, berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika jenis sabu dan kepemilikan obat keras ilegal di wilayah hukumnya. Pengungkapan ini dilakukan pada Selasa, 18 Februari 2025, sekitar pukul 21.20 WITA di Jl. Damanhuri 2 Gg. Al-Haq, Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda.
Tersangka berinisial D (33), seorang warga Jl. Biawan, Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Samarinda Ilir, diringkus setelah petugas kepolisian mendapatkan informasi dari masyarakat tentang aktivitas mencurigakan yang diduga berkaitan dengan peredaran narkotika. Berdasarkan laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Sungai Pinang segera melakukan penyelidikan di sekitar lokasi yang diduga menjadi tempat transaksi.
Saat dilakukan penangkapan, tersangka berusaha membuang satu bungkus potongan kemasan berwarna biru yang ternyata berisi dua bungkus plastik bening dengan kristal putih diduga sabu seberat 6,12 gram bruto. Namun, aksi tersangka tersebut gagal, karena petugas telah mengawasi gerak-geriknya sejak awal operasi. Setelah menangkap tersangka, polisi melakukan penggeledahan lebih lanjut dan menemukan barang bukti lainnya yang menguatkan dugaan keterlibatannya dalam peredaran narkotika dan obat keras ilegal.
Dalam operasi ini, polisi menyita beberapa barang bukti penting, di antaranya sabu seberat 6,12 gram bruto dalam dua bungkus plastik bening, 480 butir pil berwarna putih yang diduga obat keras jenis LL, uang tunai sebesar Rp 480.000 yang diduga hasil transaksi, dua unit telepon genggam yang digunakan untuk komunikasi dengan pelanggan, serta satu unit sepeda motor berwarna merah hitam yang dipakai tersangka dalam aktivitasnya.
Selain itu, dalam penggeledahan lebih lanjut terhadap kendaraan tersangka, petugas menemukan sebuah tas kecil berwarna hitam berisi beberapa amplop merah muda. Setelah diperiksa, di dalamnya terdapat tiga bungkus plastik besar yang masing-masing berisi 120 bungkus plastik kecil berisi total 480 butir pil LL. Barang bukti ini semakin memperkuat dugaan bahwa tersangka merupakan bagian dari jaringan pengedar obat terlarang di Kota Samarinda.
Setelah ditangkap, tersangka langsung digelandang ke Polsek Sungai Pinang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Berdasarkan hasil penyelidikan awal, ia diduga kuat terlibat dalam jaringan peredaran narkotika dan obat keras tanpa izin resmi. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka akan dijerat dengan Pasal 114 Ayat 2 Sub Pasal 112 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, serta Pasal 436 Ayat 2 Jo Pasal 145 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
Kapolsek Sungai Pinang menegaskan bahwa pihak kepolisian akan terus meningkatkan patroli dan pengawasan terhadap wilayah-wilayah yang berpotensi menjadi tempat transaksi narkotika serta obat-obatan ilegal. Kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat agar segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan di lingkungan mereka.
“Kami berkomitmen untuk memberantas peredaran narkotika dan obat keras ilegal di Kota Samarinda. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran serta masyarakat dalam memberikan informasi kepada kepolisian. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh warga untuk tetap waspada dan tidak ragu melaporkan setiap kejadian mencurigakan agar kita bersama-sama dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari narkoba,” ujar Kapolsek Sungai Pinang.
Saat ini, tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif guna mengungkap jaringan yang lebih luas. Polisi terus melakukan pengembangan untuk menelusuri dari mana asal pasokan barang haram tersebut dan siapa saja yang menjadi pelanggan tetap tersangka. (ari/nr)