
Karnaval budaya Desa Margahayu menampilkan antusiasme warga dalam merayakan Hari Jadi ke-43 di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara.
Kutai Kartanegara, SambaraNews.com — Suasana penuh kebersamaan dan semangat gotong royong mewarnai peringatan Hari Jadi ke-43 Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Rangkaian kegiatan dimulai sejak Sabtu (4/10/2025) dan mencapai puncaknya pada Minggu (5/10/2025) malam.
Kepala Desa Margahayu, Rusdi, mengatakan peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum refleksi perjalanan panjang desa sejak berdiri pada 5 Oktober 1982. Tanggal tersebut bertepatan dengan kedatangan para transmigran dari Pulau Jawa ke Kalimantan Timur, yang menandai lahirnya Desa Margahayu.
“Tahun 1982 itu awal kehidupan baru di wilayah ini. Saat itu Margahayu masih berupa hutan belantara dengan pepohonan besar dan alam yang sangat alami,” tutur Rusdi mengenang.
Empat dekade kemudian, wajah Desa Margahayu telah berubah total. Dari desa yang dulunya tertinggal, kini berkembang menjadi desa mandiri dan sejahtera. Rusdi menegaskan, capaian tersebut merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah desa dan partisipasi aktif masyarakat.
“Perubahan ini adalah hasil dari kerja sama dan dukungan masyarakat. Ide-ide warga kami tuangkan dalam RPJM Desa, lalu diwujudkan dalam program tahunan. Selain itu, pembangunan juga didukung dari APBN, APBD provinsi, dan APBD kabupaten,” jelasnya.
Perayaan hari jadi tahun ini diawali dengan karnaval desa yang diikuti pelajar dari tingkat TK hingga SMA, unsur pemerintahan, kelembagaan, serta masyarakat umum. Warga menampilkan berbagai kreativitas dan budaya lokal.
“Setelah pawai, dilanjutkan dengan makan bersama 30 tumpeng yang disumbangkan oleh 27 RT serta donasi dari masyarakat,” ungkap Rusdi.
Pada malam puncak, Minggu (5/10/2025), masyarakat menggelar doa bersama untuk mengenang para pejuang pembangunan desa yang telah wafat. Kegiatan dilanjutkan dengan sholawatan dan tausiyah yang disampaikan oleh Al-Ustaz.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Bupati Kutai Kartanegara yang diwakili Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Arianto, serta perwakilan dari Kecamatan Loa Kulu, di antaranya Sekcam dan Ketua TP-PKK Kecamatan Loa Kulu.
Dalam kesempatan itu, Rusdi juga mengenang kondisi Margahayu pada masa awal berdiri, yang sangat berbeda dengan sekarang.
“Kalau dulu, tahun 1982, perjalanan ke Tenggarong bisa sampai sehari semalam. Sekarang paling lama setengah jam. Akses sudah sangat mudah,” ujarnya bangga.
Memasuki usia ke-43 tahun, Rusdi berharap seluruh warga tetap menjaga solidaritas dan semangat gotong royong dalam membangun desa.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk terus berpartisipasi maksimal dalam pembangunan. Budaya gotong royong harus dijaga, begitu juga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan lingkungan. Mari kita perkuat persatuan dan rasa kebangsaan demi mewujudkan kesejahteraan bersama,” pungkasnya.
Wartawan: Kusma
Editor: leeya