
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan PPU, Gunawan. (adv/*)
Sambaranews.com, PENAJAM – Dinas Pertanian (Distan) Penajam Paser Utara (PPU) terus melakukan inovasi untuk menarik minat generasi muda agar terlibat dalam sektor pertanian. Saat ini, jumlah petani muda di PPU masih tergolong minim, sementara regenerasi petani menjadi tantangan besar bagi masa depan ketahanan pangan daerah.
Salah satu terobosan yang dilakukan oleh Distan PPU adalah penerapan digital farming serta pembentukan program Brigadir Pangan (BP) yang bertujuan mengelola pertanian secara lebih modern dan terstruktur. Dengan cara ini, diharapkan anak muda mulai melihat pertanian sebagai industri yang inovatif dan berpeluang besar, bukan sekadar pekerjaan tradisional yang melelahkan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Distan PPU, Gunawan, menyampaikan bahwa penerapan teknologi dalam pertanian dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
“Dengan integrasi teknologi, pertanian bisa lebih efisien dan menarik. Kami ingin anak muda menyadari sektor ini memiliki peluang besar, tidak hanya untuk kesejahteraan petani tetapi juga untuk ketahanan pangan secara keseluruhan,” ujarnya pada Kamis (13/3/2025).
Sejak 2022, Distan PPU bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam menerapkan teknologi penyiraman otomatis. Teknologi ini memungkinkan petani mengontrol penyiraman dan pemupukan tanaman melalui ponsel pintar yang terhubung dengan sensor kelembaban tanah.
“Dengan sistem ini, petani tidak perlu lagi menyiram atau memupuk secara manual setiap hari. Sensor akan mendeteksi kelembaban tanah, lalu secara otomatis menyiram atau memberikan pupuk sesuai kebutuhan tanaman,” jelas Gunawan.
Selain itu, Distan PPU juga tengah mengupayakan pengadaan drone berbahan bakar untuk penyemprotan pestisida dan pemupukan. Drone ini lebih efisien dibandingkan drone berbaterai karena daya jelajahnya lebih luas dan dapat digunakan dalam jangka waktu lebih lama.
“Kami ingin membawa teknologi yang lebih canggih agar pertanian di PPU semakin maju dan memiliki daya saing,” tambahnya.
Meski berbagai inovasi telah diterapkan, tantangan terbesar adalah rendahnya minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian. Masih banyak anak muda yang menganggap sektor ini sebagai pekerjaan yang ketinggalan zaman dan kurang menguntungkan.
“Padahal, dengan pemanfaatan teknologi, pertanian bisa menjadi sektor yang modern dan menjanjikan. Kami ingin mengubah stigma ini agar lebih banyak anak muda tertarik menjadi petani,” kata Gunawan.
Distan PPU berharap, dengan berbagai program dan inovasi yang diterapkan, sektor pertanian di daerah ini bisa berkembang lebih modern dan tetap berkelanjutan.
“Tujuan utama kami adalah memastikan regenerasi petani tetap berjalan dan pertanian PPU menjadi lebih maju,” tandasnya. (nr/Adv Diskominfo PPU)