
Sharing Session SKK Migas dan Media. (*)
Sambaranews.com, SAMARINDA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Eni Muara Bakau B.V. menggelar Sharing Session dengan insan media dari Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Samarinda. Acara ini berlangsung di Samarinda pada 7 Maret 2025 dan dihadiri oleh lebih dari 30 jurnalis.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat keterlibatan media dalam menyampaikan informasi seputar kegiatan operasi hulu migas di Kalimantan Timur, khususnya yang dijalankan oleh Eni Indonesia. Selain itu, dalam sesi ini juga disampaikan pemaparan mengenai Program Pengembangan Masyarakat (PPM), yang dihadirkan langsung oleh penerima manfaat dari program tersebut.
Kepala Perwakilan SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi, Azhari Idris, menekankan bahwa wilayah Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul) masih memiliki potensi cadangan migas yang cukup besar. Hal ini dibuktikan dengan berbagai kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang dilakukan oleh sejumlah KKKS di wilayah tersebut.
“Kalsul masih menyumbang 11% lifting minyak dan 28% lifting gas secara nasional. Besarnya kontribusi ini diproyeksikan akan meningkat seiring dengan ditemukannya cadangan baru di Geng North serta pengembangan lapangan Indonesia Deepwater Development (IDD) oleh Eni, yang masuk dalam **Proyek Strategis Nasional (PSN),” jelas Azhari.
Wisnu Wardhana, Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Kalsul, menambahkan bahwa Eni Indonesia baru-baru ini berhasil menemukan cadangan gas besar di Wilayah Kerja North Ganal dengan perkiraan awal sebesar 5 triliun kaki kubik (tcf) Gas in Place. Temuan ini termasuk dalam tiga penemuan eksplorasi terbesar di dunia pada tahun 2023.
“Penemuan di North Ganal telah mendapatkan persetujuan Plan of Development (PoD) pada Agustus 2024, mencakup pengembangan lapangan Gehem dan IDD yang diperoleh Eni melalui akuisisi aset Chevron. Pengembangan ini akan menciptakan Northern Hub dengan kapasitas 1 miliar kaki kubik gas per hari (Bcfd) di **Cekungan Kutei, Selat Makassar,” papar Wisnu.
Sementara itu, pengembangan Gendalo dan Gandang juga telah memperoleh persetujuan PoD. Gas dari kedua lapangan ini akan dialirkan ke fasilitas Floating Production Unit (FPU) Jangkrik, yang menjadi bagian dari Southern Hub di Selat Makassar. Selain itu, proyek gas Merakes East dan Maha juga diproyeksikan akan meningkatkan kapasitas pemanfaatan LNG Bontang.
Saat ini, Eni memasok 53% gas alam di Kalimantan Timur, yang berdampak besar terhadap industri dan ketahanan energi nasional.
Dalam sesi tersebut, turut hadir Kelompok Wanita Tani (KWT) Rahmatika, binaan Eni Muara Bakau B.V. KWT ini beranggotakan 18 orang dan berfokus pada pertanian hortikultura, pembibitan tanaman buah, serta edukasi pangan mandiri. KWT Rahmatika berkomitmen untuk menumbuhkan kesadaran “Tanam apa yang kita makan, makan apa yang kita tanam, jual bibit yang kita tanam.”
“Keberadaan KWT Rahmatika diharapkan bisa menjadi penggerak kemandirian pangan serta meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya perempuan di sekitar wilayah operasi hulu migas,” ujar Reni, perwakilan KWT Rahmatika.
Azhari Idris menutup acara dengan menyampaikan apresiasi kepada insan media atas peran pentingnya dalam menyampaikan informasi yang aktual dan berimbang kepada masyarakat.
“Kelancaran operasi hulu migas tidak lepas dari dukungan media. Kami berharap sinergi positif ini terus terjalin dan media dapat menjadi jembatan komunikasi yang baik antara industri migas dan masyarakat,” pungkas Azhari. (*)