
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Taufik Qul Rahman. *(adv/ist)
Sambaranews.com, BALIKPAPAN – Dalam upaya meningkatkan daya saing dan mendongkrak perekonomian daerah, Komisi II DPRD Kota Balikpapan menggagas rencana revitalisasi kawasan sentra industri kecil somber (SIKS) tahu tempe yang terletak di Jalan A.W Syahranie, Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara. Peninjauan lapangan yang dilakukan oleh Komisi II DPRD, dipimpin oleh Sekretaris Komisi II, Taufik Qul Rahman, menjadi momentum untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan infrastruktur dan lingkungan yang menghambat pertumbuhan usaha di kawasan tersebut.
Taufik mengungkapkan bahwa kondisi jalan di sekitar kawasan industri diketahui banyak yang sudah rusak dan tidak terawat. Hal ini mengakibatkan mobilitas para pelaku usaha menjadi terganggu, sehingga distribusi produk seperti tahu dan tempe pun mengalami kendala. “Kami melihat beberapa jalan yang tidak terawat, serta banyak rumah kosong yang ditumbuhi ilalang dan semak-semak. Ini harus segera dibersihkan agar lebih terang dan tidak terkesan angker,” ujar Taufik kepada wartawan, Jumat (31/1/2025). Menurutnya, pembersihan dan perbaikan infrastruktur tersebut sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi kegiatan ekonomi di kawasan itu.
Selain masalah jalan, Taufik juga menyoroti kondisi lingkungan sekitar yang terkesan kumuh dan terbengkalai. Banyak rumah kosong yang kini menjadi sarang ilalang dan semak belukar, yang tidak hanya mengurangi estetika kawasan tetapi juga dapat menimbulkan persepsi negatif dari investor dan pengunjung. Untuk itu, DPRD Balikpapan berencana mengajukan usulan anggaran perubahan guna mendanai perbaikan infrastruktur serta program pembersihan dan penataan lingkungan. Rencana tersebut diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan, sehingga para pelaku usaha dapat lebih fokus mengembangkan usahanya.
Lebih lanjut, Taufik mengusulkan agar lahan di sekitar kawasan industri juga dioptimalkan sebagai ruang hijau kota. Pengembangan ruang hijau ini dianggap strategis karena selain memperindah tampilan kawasan, hal tersebut dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi warga dan meningkatkan kualitas udara. Dengan demikian, revitalisasi sentra industri tahu tempe tidak hanya akan berdampak positif pada sektor industri, tetapi juga pada aspek sosial dan lingkungan.
Melalui inisiatif ini, DPRD Balikpapan berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung pertumbuhan UMKM serta mendorong investasi baru di kota. Dengan perbaikan infrastruktur dan penataan lingkungan yang lebih baik, kawasan industri tahu tempe dapat berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi yang modern, menarik, dan ramah lingkungan.
( Yud/ADV/DPRD Balikpapan)