
Anggota Komisi I DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Najib. *(adv/ist)
Sambaranews.com, BALIKPAPAN – Dana operasional (DO) sebesar Rp 1,5 juta per bulan yang diterima oleh setiap ketua rukun tetangga (RT) di Balikpapan dinilai oleh DPRD sebagai jumlah yang masih cukup untuk menunjang berbagai kegiatan lingkungan. Namun, evaluasi lebih lanjut mengungkap adanya perbedaan kebutuhan antar wilayah. Anggota Komisi I DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Najib, menyatakan bahwa meskipun DO tersebut cukup untuk mayoritas daerah, ada beberapa wilayah pinggiran yang membutuhkan penyesuaian karena aktivitas gotong royong yang lebih tinggi.
Dalam penjelasannya kepada wartawan pada Jumat (31/1/2025), Najib mengungkapkan,
“Untuk beberapa daerah, DO Rp 1,5 juta itu cukup, tetapi di beberapa daerah lain mungkin kurang. Terutama untuk wilayah yang jauh dari pusat kota, di mana aktivitas gotong royong lebih sering dilakukan oleh masyarakat. Jadi, RT juga tidak bisa hanya mengandalkan DO, tetapi harus aktif dalam menggerakkan warganya.”
Najib menekankan bahwa dana operasional ini diperuntukkan bagi berbagai keperluan di tingkat lingkungan, seperti kebersihan, perbaikan fasilitas umum skala kecil, serta pelaksanaan kegiatan sosial. Pengelolaan yang transparan dan tepat sasaran sangat diharapkan agar setiap rupiah yang digunakan dapat memberikan dampak positif bagi warga.
“Dana ini biasanya digunakan untuk berbagai keperluan, seperti kebersihan lingkungan, perbaikan fasilitas umum skala kecil, hingga kegiatan sosial yang melibatkan warga. Oleh karena itu, pemanfaatannya harus dilakukan secara transparan dan tepat sasaran,” jelas Najib.
Selain pengelolaan dana, Najib juga menyoroti pentingnya peran RT dalam menjaga ketertiban lingkungan. Menurutnya, RT harus mampu mendorong partisipasi aktif masyarakat melalui berbagai inisiatif gotong royong, terutama di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota. RT tidak hanya berperan sebagai pengelola dana, tetapi juga sebagai garda terdepan dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan dan menjaga keamanan wilayahnya.
Untuk itu, Najib mendorong agar pemerintah daerah menyediakan program pelatihan bagi para ketua RT dalam mengelola dana operasional. Pelatihan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kapasitas RT dalam merencanakan dan melaksanakan program kerja yang efektif serta efisien. Dengan demikian, dana operasional yang terbatas dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menciptakan lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman.
Sinergi antara RT dan masyarakat juga menjadi kunci untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan. Dengan meningkatkan peran serta warga dalam program-program kebersihan dan kegiatan sosial, diharapkan kualitas lingkungan di Balikpapan dapat terus ditingkatkan. Evaluasi berkala terhadap pengelolaan dana juga akan membantu memastikan bahwa dana operasional tersebut benar-benar berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Dewan DPRD Balikpapan berkomitmen untuk terus memantau dan mendukung program-program pengelolaan dana operasional RT demi terciptanya lingkungan yang lebih tertata dan berkualitas. (Yud/ADV/DPRD Balikpapan)