
Rainbow slide Taman Emastri Batuah. *(adv)
Sambaranews.com, TENGGARONG – Taman Emastri Batuah yang terletak di Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kini menjadi destinasi wisata yang sedang naik daun. Salah satu wahana yang menarik perhatian wisatawan adalah Rainbow Slide, yang baru saja dibuka pada awal tahun 2024. Wahana ini menjadi yang pertama di Kalimantan Timur dan berhasil mencuri perhatian masyarakat.
Rainbow Slide yang memiliki panjang 30 meter ini terletak di kawasan wisata Taman Emastri Batuah, tepatnya di KM 17 Desa Batuah. Kepala Desa Batuah, Abdul Rasyid, menjelaskan bahwa wahana ini awalnya hanya dibuka untuk warga sekitar, namun karena informasi yang cepat tersebar di media sosial, pengunjung dari luar daerah pun mulai berdatangan. “Rainbow Slide kini menjadi daya tarik utama, dan pada hari Minggu, jumlah pengunjung bisa mencapai 700 orang,” ujar Rasyid.
Pengunjung hanya perlu membayar Rp30.000 untuk menikmati wahana Rainbow Slide sebanyak tiga kali. Para pengunjung bisa meluncur dengan menggunakan ban dari atas ke bawah. Tidak hanya itu, mereka juga bisa memilih untuk menaiki wahana ini sendirian atau bersama teman atau keluarga. Selain Rainbow Slide, pengunjung juga dapat menikmati berbagai fasilitas lain yang ada di Taman Emastri Batuah, seperti kuliner khas dan spot-spot foto yang menarik.
Di masa depan, Taman Emastri Batuah berencana untuk menambah wahana lain seperti bianglala, kora-kora, flying fox, kolam renang, dan istana balon. Tidak hanya itu, bagi pengunjung yang ingin merasakan pengalaman menginap, tersedia juga cottage dengan fasilitas lengkap yang dapat disewa seharga Rp500.000 per malam. “Taman ini buka setiap hari, dengan jam operasional yang berbeda pada hari biasa dan akhir pekan,” jelas Rasyid.
Taman Emastri Batuah dikelola oleh Pemerintah Desa Batuah bekerja sama dengan pihak investor. Keuntungan yang diperoleh nantinya akan masuk ke Pendapatan Asli Desa (PADes), yang diharapkan dapat membantu pembangunan desa ke depannya. (*)
(adv/diskominfo)