
Fathul Alamin. *(adv)
Sambaranews.com, Tenggarong – Bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang berkeinginan untuk memperoleh sertifikat halal, Diskop UKM Kukar hadir memberikan solusi beruapa langkah-langkah ataupun pendampingan guna mendaftara di sistem aplikasi digital yang dikenal dengan nama SiHalal.
Proses yang semula dianggap rumit kini bisa dilakukan dengan lebih mudah dan praktis, sehingga membantu UMKM mendapatkan sertifikasi halal yang sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing produk mereka.
Fathul Alamin, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Diskop UKM Kukar, menjelaskan bahwa untuk mengajukan sertifikasi halal, pelaku UMKM harus memastikan bahwa usaha mereka sudah terdaftar dengan baik melalui Nomor Induk Berusaha (NIB) yang sesuai dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).
Hal ini merupakan langkah pertama yang wajib dilakukan sebelum melanjutkan proses pengajuan sertifikasi halal.
“Setelah UMKM memiliki NIB, mereka dapat mengakses aplikasi SiHalal melalui website yang telah disediakan. Di sana, mereka dapat membuat akun dan mengisi informasi yang dibutuhkan untuk pengajuan sertifikasi halal,” kata Fathul.
SiHalal menjadi platform yang sangat membantu karena memungkinkan pelaku UMKM untuk mengisi data secara online tanpa harus mengunjungi kantor atau melibatkan proses manual yang memakan waktu. Pelaku UMKM hanya perlu mengikuti petunjuk yang ada di aplikasi tersebut dan memastikan semua data terisi dengan benar.
“Setelah akun dibuat, UMKM akan diminta untuk mengisi informasi terkait produk mereka, seperti jenis produk, bahan baku, serta proses produksi. Pengisian data ini dapat dilakukan dalam waktu singkat, tetapi membutuhkan ketelitian,” lanjut Fathul.
Menurutnya, dengan adanya bantuan pendampingan dari Universitas Mulawarman (Unmul) yang sudah bekerja sama dengan Diskop UKM Kukar, pelaku UMKM dapat merasa lebih terbantu dalam mengisi aplikasi SiHalal, terutama bagi mereka yang belum familiar dengan teknologi atau prosedur aplikasi tersebut.
Proses pengajuan sertifikasi halal ini umumnya bisa diselesaikan dalam waktu sekitar lima jam, asalkan data yang diperlukan telah lengkap dan sesuai. Setelah pengisian data, aplikasi akan diverifikasi oleh pendamping SiHalal untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah dipenuhi.
“Jika semua data sudah terverifikasi, pengajuan sertifikasi halal akan diteruskan ke Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk dilanjutkan ke tahap pemeriksaan oleh tim sidang fatwa,” tambah Fathul.
Proses ini tidak hanya dilakukan secara online, tetapi juga melibatkan pemeriksaan langsung terhadap kelengkapan dokumen dan syarat lainnya. Jika ada kekurangan, dokumen tersebut akan dikembalikan untuk diperbaiki sebelum akhirnya BPJPH menerbitkan sertifikat halal resmi untuk produk yang bersangkutan.
Fathul berharap dengan adanya program ini, semakin banyak pelaku UMKM di Kukar yang mendapatkan sertifikasi halal, yang akan meningkatkan kredibilitas dan daya saing produk mereka di pasar. Hal ini diharapkan dapat membantu UMKM Kukar untuk berkembang lebih baik, dengan pasar yang lebih luas dan pelanggan yang lebih percaya terhadap produk-produk lokal.
(adv)