
Damkar Kukar Hadapi Kendala Akses saat Padamkan Api di Tenggarong Seberang.
sambaranews.com, Kutai Kartanegara — Kebakaran hebat melanda sebuah ruko sembako milik pasangan Ahmad Soleh Maliki dan Sumarni di RT 14, Desa Bukit Pariaman, Kecamatan Tenggarong Seberang, pada Selasa petang (29/7/25). Kejadian tragis yang terjadi sekitar pukul 18.10 WITA tersebut menimbulkan kerugian materiil yang ditaksir mencapai Rp1,5 miliar.
Berdasarkan keterangan saksi mata, api bermula dari dalam bangunan dan dengan cepat menjalar ke berbagai bagian. Seorang warga bernama Danil, yang kebetulan melintas di jalan poros desa, menjadi orang pertama yang melihat kobaran api tersebut. Ia segera menyadari bahwa api telah menyambar pom bensin mini di depan toko, sehingga menyebabkan ledakan kecil dan mempercepat penyebaran api ke seluruh bangunan berukuran 12 x 20 meter itu.
“Api langsung membesar saat menyambar jeriken berisi bensin dan pom mini. Tidak butuh waktu lama hingga api melalap seluruh bangunan,” ujar Edi, warga sekitar yang juga menjadi pelapor pertama kepada pihak berwenang.
Kebakaran ini tidak hanya menghanguskan bangunan ruko, tetapi juga memusnahkan satu unit mobil Daihatsu Terios serta dua sepeda motor jenis Jupiter Z dan Honda Beat yang terparkir di lokasi. Meski kerusakan material sangat besar, beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Ruko tersebut diketahui dihuni oleh satu keluarga yang terdiri dari dua orang.
Petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmatan) Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya Regu 2 Sektor Tenggarong Seberang, segera dikerahkan ke lokasi begitu menerima laporan. Namun, upaya pemadaman sempat terhambat karena akses utama menuju lokasi tidak dapat dilalui kendaraan besar akibat kondisi jembatan yang tidak memadai. Tim akhirnya memutuskan memutar melalui jalur alternatif di Desa Bhuana Jaya.
Sebanyak enam personel Damkar—Andi Ariadi, Dedy Suhendar, Rinda Triharjanto, Nurdiansyah, Purwo Dwiono, dan M. Herendi—diturunkan ke lokasi. Mereka dilengkapi dengan mobil kajama, selang ukuran 2,5 inci dan 1,5 inci, SCBA, serta pompa hisap. Dalam proses pemadaman, tim Damkar mendapat bantuan dari relawan Redkar, anggota Polsek Tenggarong Seberang, masyarakat setempat, perangkat desa, anak pemilik rumah, serta alat berat milik PT Pama.
Kepala Dinas Damkarmatan Kukar, Fida Hurasani atau yang akrab disapa Afe, mengapresiasi kerja sama seluruh pihak yang terlibat dalam upaya pemadaman.
“Kolaborasi yang terjalin di lapangan patut diapresiasi, terutama dalam kondisi medan sulit seperti ini. Kami kembali mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap potensi korsleting, terutama di bangunan yang menyimpan bahan mudah terbakar seperti BBM eceran,” kata Afe.
Berdasarkan dugaan sementara, kebakaran ini dipicu oleh korsleting listrik yang kemudian memicu percikan api. Percikan tersebut menyambar jeriken berisi bensin dan pom mini di bagian depan ruko, menyebabkan api cepat membesar dan sulit dikendalikan.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting akan perlunya pemasangan instalasi listrik yang memenuhi standar keamanan, terutama bagi bangunan yang menyimpan atau menjual bahan bakar minyak eceran. Selain itu, masyarakat diimbau untuk selalu memperhatikan penyimpanan BBM agar tidak berada di area yang rawan percikan api.
Dengan kerugian yang mencapai miliaran rupiah, kebakaran di Bukit Pariaman ini diharapkan menjadi pelajaran bersama tentang pentingnya kewaspadaan dan kesiapan menghadapi potensi bencana serupa. (vn)