
Reses Masa Sidang II Tahun 2025 yang dilaksanakan anggota DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Raja Siraj. *(Yud/ADV/DPRD Balikpapan)
Sambaranews.com, BALIKPAPAN – Reses Masa Sidang II Tahun 2025 yang dilaksanakan anggota DPRD Kota Balikpapan, Muhammad Raja Siraj, di RT 31 Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur, Rabu (23/4/2025), menghadirkan pendekatan baru dalam menjawab kebutuhan masyarakat. Tidak hanya menyerap aspirasi warga, Raja Siraj membawa langsung perwakilan instansi teknis terkait ke lokasi, menunjukkan keseriusan dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat.
Politisi muda dari Fraksi Gerindra ini menyatakan bahwa kolaborasi langsung di lapangan antara legislatif dan eksekutif akan lebih efektif dibanding hanya mendengar keluhan tanpa respons konkret. Hal ini dibuktikannya dengan menghadirkan perwakilan dari Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim).
“Inilah bentuk pelayanan yang nyata. Aspirasi warga tidak hanya kami catat, tapi juga langsung kami tindaklanjuti dengan menghadirkan pihak terkait,” tegas Raja saat berdialog dengan warga.
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan terbuka itu, sejumlah permasalahan disampaikan warga. Salah satunya adalah terkait akses air bersih yang belum merata, serta drainase lingkungan yang menyebabkan genangan setiap kali hujan turun. Tak ketinggalan pula, isu penerangan jalan umum (PJU) yang belum optimal menjadi perhatian warga.
Keluhan lain yang mengemuka adalah terkait sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang setiap tahunnya menimbulkan kegelisahan, terutama bagi orang tua siswa yang merasa sistem zonasi belum sepenuhnya berpihak pada keadilan akses pendidikan.
Menanggapi hal itu, pihak dari PTMB menjelaskan bahwa distribusi air akan terus ditingkatkan, dan RT 31 termasuk dalam wilayah yang sudah masuk rencana prioritas pengembangan jaringan. Sementara itu, Disperkim menyampaikan bahwa mereka siap menindaklanjuti persoalan drainase dan PJU, dan meminta RT serta kelurahan segera memasukkan data usulan secara resmi agar bisa dimasukkan dalam program kerja dinas.
Warga merasa terobosan ini memberi harapan baru. Mereka mengapresiasi kesempatan berdialog langsung dengan dinas yang selama ini sulit ditemui. “Baru kali ini kami bisa langsung bicara ke dinasnya. Semoga ada hasil nyata, bukan cuma janji,” ungkap seorang warga yang hadir dalam kegiatan.
Di akhir pertemuan, Raja Siraj kembali menegaskan bahwa peran wakil rakyat bukan hanya menjadi penyambung suara masyarakat, tetapi juga memastikan terjadinya perubahan melalui kerja konkret. Ia menambahkan, semua aspirasi yang telah disampaikan akan dia kawal hingga mendapatkan perhatian serius dari pemerintah kota.
“Balikpapan Timur harus jadi tempat tinggal yang nyaman dan layak. Itu komitmen saya,” tegasnya mengakhiri kegiatan reses.
Dengan pendekatan langsung dan solusi lapangan, model reses yang dijalankan Raja Siraj ini menjadi contoh bahwa legislator tak cukup hanya mendengar, tapi juga harus menghadirkan perubahan nyata. (ADV/DPRD Balikpapan)