Sambaranews, JAKARTA – Pihak Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan bahwa mereka berhasil menembak jatuh sebuah drone yang diluncurkan oleh kelompok Houthi di Laut Merah pada hari Rabu (20/11/2023). Kejadian ini terjadi ketika bantuan dari milisi Yaman tersebut untuk melawan Israel semakin meningkat.
Mengutip laporan Associated Press, seorang pejabat menyebut kapal perusak AS, USS Carney, melihat sebuah drone KAS-04 buatan Iran yang melintas. Pejabat itu berbicara tanpa menyebut nama untuk membahas operasi militer yang belum dipublikasikan itu.
Penembakan pada hari Rabu terjadi sehari setelah sebuah drone Iran terbang dalam jarak 1.500 yard dari kapal induk USS Dwight D. Eisenhower ketika sedang melakukan operasi penerbangan di perairan internasional di Teluk Arab.
Wakil Laksamana Angkatan Laut Brad Cooper, komandan Komando Pusat Angkatan Laut AS, mengatakan drone tersebut “melanggar tindakan pencegahan keselamatan” dengan tidak berada lebih dari 10 mil laut dari kapal. Drone tersebut mengabaikan beberapa peringatan namun akhirnya berbalik arah.
Sejauh ini, Houthi telah meluncurkan beberapa drone menuju Israel. Ini dilakukan sebagai aksi solidaritas terhadap milisi Hamas dan warga Gaza, yang saat ini menderita akibat serangan Israel ke wilayah itu.
Israel melancarkan serangan udara besar-besaran selama berminggu-minggu di daerah kantong Palestina dan meningkatkan serangan darat sebagai respons terhadap serangan teroris mematikan Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel
Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan jumlah warga Palestina yang terbunuh dalam operasi Israel mencapai lebih dari 15.000 orang. Ribuan lainnya juga dilaporkan terluka.
Namun, pertempuran tersebut sempat terhenti beberapa kali selama seminggu terakhir berkat negosiasi penyanderaan antara pihak-pihak yang bertikai, dengan Hamas setuju untuk menukar warga negara Israel dan asing dengan tahanan Palestina yang ditahan di Israel.
Sementara itu, selain menembakan dan meluncurkan drone, Houthi juga mulai menahan beberapa kapal yang terkait dengan entitas atau warga Israel. Kelompok itu menyebut kru kapal-kapal yang disita dijadikan sandera dan diberlakukan dengan hukum Islam. *(*)
Sumber: www.cnbcindonesia.com