
PWI dan DKP3A Kaltim Gelar Sosialisasi Literasi Media untuk Ketahanan Keluarga di Paser *
Sambaranews, PASER – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim, berkolaborasi dengan Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, mengadakan sosialisasi literasi media yang bertujuan meningkatkan ketahanan keluarga di Hall & Meeting Room Rigari Guest House, Tanah Grogot, pada Jumat (18/10/2024).
Acara ini dihadiri oleh puluhan peserta, termasuk perwakilan organisasi perempuan, mahasiswa dari empat perguruan tinggi, serta DPPKBP3A Kabupaten Paser. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran peserta mengenai dampak positif dan negatif media terhadap ketahanan keluarga di masyarakat Paser.
Ahmad Shahab, Sekretaris PWI Kaltim dan salah satu narasumber, menyatakan bahwa telah terjadi perubahan mendasar dalam perilaku sosial masyarakat saat ini. Ia menyoroti bahwa banyak interaksi silaturahmi kini dilakukan melalui media sosial seperti WhatsApp, TikTok, dan Instagram, meskipun kontak langsung masih sangat dibutuhkan untuk membangun hubungan yang baik.

“Ketahanan keluarga di tengah arus informasi dan kemajuan teknologi digital saat ini sangat bergantung pada penggunaan media sosial, yang bisa memberikan dampak positif maupun negatif,” ungkap Shahab. Ia menekankan bahwa kemudahan akses internet telah mengubah cara komunikasi dan informasi, yang berdampak pada interaksi di dunia nyata.
Shahab juga menekankan peran penting media dalam membentuk opini publik, mempengaruhi budaya, serta memfasilitasi komunikasi antara individu dan kelompok. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami cara mendampingi anak dalam menggunakan internet serta bagaimana berperilaku yang aman di dunia maya.
Di sisi lain, Eny Setyo Astuti, Kepala Seksi Perlindungan Anak DPPKBP3A Paser, menjelaskan bahwa keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dan ketahanan keluarga dipengaruhi oleh berbagai aspek, termasuk emosional, mental, ekonomi, sosial, pendidikan, nilai, dan budaya.
“Pola pengasuhan sangat penting untuk ibu dan calon ibu. Melalui media digital, mereka dapat berperan sebagai agen dalam memperkuat ketahanan keluarga agar terhindar dari dampak negatif kemajuan teknologi. Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan,” tegasnya. Ia juga menekankan pentingnya ketahanan keluarga dalam menentukan masa depan anak. (titah)