Ns. Masliana, S.Tr.Kep, dari Tim Kerja Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kukar, memberikan keterangan usai pemeriksaan kesehatan di Kantor Satpol PP Kukar, Sabtu (8/11/2025).
Tenggarong, Sambaranews.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular, khususnya HIV dan sifilis, melalui pemeriksaan rutin dan pengobatan berkelanjutan bagi penderita. Berdasarkan data terbaru, jumlah kasus HIV di Kukar telah mencapai 510 orang yang saat ini menjalani pengobatan antiretroviral (ARV).
Hal tersebut disampaikan oleh Ns. Masliana, S.Tr.Kep, dari Tim Kerja Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kukar, usai melakukan pemeriksaan kesehatan di Kantor Satpol PP Kukar, Sabtu malam (8/11/2025).
Ia menjelaskan, pemeriksaan HIV dan sifilis dilakukan secara berkala di tiga rumah sakit dan dua klinik, serta tersedia di sembilan puskesmas layanan ARV yang tersebar di beberapa kecamatan.
“Pemeriksaan HIV dilakukan secara bertahap. Jika hasil pemeriksaan awal (R1) menunjukkan positif, maka dilanjutkan dengan tes R2 dan R3. Seseorang baru dinyatakan positif HIV apabila hasil R3 juga reaktif,” terang Masliana.
Pasien yang terkonfirmasi positif HIV segera menjalani pengobatan menggunakan terapi ARV di fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk. Terapi ini bertujuan menekan jumlah virus dalam tubuh agar tidak menular kepada orang lain.
“Pengobatan ARV dilakukan seumur hidup. Jika pasien rutin mengonsumsi obat selama enam bulan, kadar virus akan sangat rendah atau bahkan tidak terdeteksi. Kondisi ini disebut nonreaktif, artinya virus tidak menular, meskipun tidak berarti sembuh total,” jelasnya.
Menurut Masliana, tren terbaru menunjukkan peningkatan kasus HIV di kalangan ibu rumah tangga. Kondisi ini menjadi perhatian serius karena sebagian besar tertular dari pasangan yang tidak menyadari telah terinfeksi.
“Banyak ibu rumah tangga yang tertular, padahal mereka tidak memiliki perilaku berisiko. Ini menunjukkan bahwa edukasi dan pemeriksaan rutin bagi pasangan suami istri sangat penting,” ungkapnya.
Selain pengobatan, Dinkes Kukar juga melakukan tindak lanjut (tracking) terhadap setiap kasus positif yang ditemukan. Tim puskesmas akan menelusuri kontak erat pasien untuk mencegah penularan lebih lanjut. Setiap puskesmas memiliki Tim Pemberian Dukungan Pengobatan (PDP) yang terdiri dari lima orang, yaitu dokter, konselor, analis, petugas farmasi, dan petugas rekam medis.
“Tim PDP tidak hanya menangani pengobatan, tetapi juga memberikan pendampingan psikologis kepada pasien. Kerahasiaan identitas pasien dijaga ketat agar mereka merasa aman menjalani perawatan,” tambahnya.
Masliana menjelaskan, HIV menular terutama melalui hubungan seksual tidak aman, serta dapat berawal dari infeksi menular seksual (IMS) seperti gonore dan sifilis. Virus ini memiliki masa inkubasi yang cukup panjang, antara tiga hingga enam tahun sebelum dapat terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium.
Melalui program pemeriksaan rutin di rumah sakit, klinik, dan puskesmas, Dinkes Kukar berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya deteksi dini. Edukasi terus digencarkan agar masyarakat tidak takut melakukan tes HIV maupun sifilis, karena semakin cepat diketahui, semakin besar peluang untuk menekan laju penularan di masyarakat.
Wartawan: Kusma
Editor: leeya


IPTU Erwan Tri Yunanto Resmi Pimpin Polsek Muara Ancalong, Kapolres Kutim Tekankan Penguatan Pelayanan Publik
Satpol PP Kukar Razia Administrasi Kependudukan di Sukarame dan Panji, 31 Warga Terjaring
Operasi Lilin 2025, Polres Kutim Fokus Stabilkan Harga Bapokting, Amankan 180 Gereja, dan Antisipasi Bencana
Bupati Kukar Resmikan GBI Rock Hill Tenggarong, DPRD Tegaskan Dukungan Pembangunan Rumah Ibadah
Bupati Kukar Resmikan GBI Rock Hill, Tegaskan Rumah Ibadah Berperan Bangun Karakter Bangsa
DPRD Kukar Resmi Luncurkan Logo Baru JDIH, Tegaskan Transformasi Layanan Hukum Digital
Pastikan Pemerintahan Desa Tetap Berjalan, Bupati Kukar Lantik Dua Kades Antarwaktu di Odah Etam