Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong resmi menjalin kerja sama literasi dengan Diarpus Kukar dan Gerakan Literasi Kutai di Tenggarong, Selasa (4/11/2025).
Tenggarong, Sambaranews.com – Upaya membangun budaya literasi di lingkungan pemasyarakatan terus digalakkan. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA Tenggarong menjalin kerja sama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) serta Gerakan Literasi Kutai (GLK) dalam rangka pengembangan literasi bagi warga binaan.
Penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut digelar di Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong, Jalan Imam Bonjol No. 37, Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong, Selasa (4/11/2025). Kegiatan ini turut disaksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kukar, Sunggono, dan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kementerian Hukum dan HAM Kalimantan Timur, Hernowo Sugiastanto.
Dalam kesempatan yang sama, Sekda Sunggono juga meresmikan Perpustakaan “Sipena” (Sinar Pencerahan Narapidana), yang menjadi wadah baru bagi warga binaan untuk menyalurkan minat membaca dan belajar.
Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Tenggarong, Riva Dilyanti, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi langkah nyata dalam memperkuat proses pembinaan di lingkungan Lapas.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tapi langkah kecil dengan makna besar bagi kami. Melalui kerja sama ini, kami ingin menghadirkan gerakan literasi yang kuat di balik tembok pemasyarakatan. Buku adalah jendela dunia, dan membaca adalah kunci untuk membukanya,” ujar Riva.
Ia menambahkan, meskipun fasilitas bangunan perpustakaan masih sederhana dan belum sepenuhnya representatif, semangat untuk menghadirkan ruang literasi tetap tinggi.
“Kami sadar bangunannya masih jauh dari kata ideal, tapi semangat kami untuk membangun budaya literasi tidak pernah surut. Kami ingin warga binaan memiliki ruang belajar agar bisa menata masa depan dengan lebih baik,” tambahnya.
Riva juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah dan para mitra yang telah mendukung langkah tersebut.
“Kami berterima kasih atas dukungan Bapak Sekda, Bapak Kakanwil, serta dari Diarpus dan GLK. Semoga kerja sama ini bisa terus berjalan dan menjadikan literasi sebagai bagian penting dalam pembinaan di Lapas Perempuan Tenggarong,” ujarnya.
Sekda Kutai Kartanegara, Sunggono, memberikan apresiasi atas sinergi antara Lapas Perempuan, Diarpus, dan GLK dalam membangun semangat literasi di tengah keterbatasan. Menurutnya, keberadaan perpustakaan bukan hanya menyediakan bahan bacaan, tetapi juga menjadi jembatan bagi warga binaan untuk menata kembali masa depan mereka.
“Ini bukan sekadar bahan bacaan, tapi juga jembatan yang menghubungkan mereka dengan dunia luar. Dari testimoni yang disampaikan tadi, semangat warga binaan tumbuh kembali karena merasa masih memiliki kesempatan kedua untuk menjadi lebih baik,” ungkap Sunggono.
Ia menjelaskan, tahap awal kerja sama ini akan dimulai dengan penyediaan koleksi buku dari Dinas Perpustakaan Kukar. Ke depan, koleksi tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan warga binaan berdasarkan daftar bacaan yang mereka usulkan.
“Nanti mereka akan membuat catatan mengenai buku apa yang mereka butuhkan. Harapan saya, bacaan itu bisa menjadi referensi agar mereka lebih siap ketika kembali ke masyarakat, baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, maupun kesiapan mental,” jelasnya.
Sunggono menambahkan, antusiasme warga binaan terhadap hadirnya perpustakaan ini sangat tinggi.
“Banyak yang sudah tidak sabar untuk membaca. Semoga ke depan ini benar-benar bisa berjalan baik dan memberi manfaat,” katanya.
Sementara itu, Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham Kaltim, Hernowo Sugiastanto, turut mengapresiasi inisiatif literasi yang dihadirkan oleh Lapas Perempuan Tenggarong.
“Ini kegiatan yang sangat positif. Ada dua hal penting hari ini, yaitu penandatanganan kerja sama dan peresmian perpustakaan. Walaupun kecil, perpustakaan ini sangat dinantikan oleh 371 warga binaan untuk membuka jendela dunia, menambah wawasan, dan menumbuhkan semangat hidup,” ujarnya.
Menurut Hernowo, tahap awal perpustakaan Sipena akan menampung sekitar 300 koleksi buku yang akan diperbarui setiap tiga bulan sekali. Ia juga menyoroti penerapan sistem digital berbasis barcode bagi warga binaan peminjam buku.
“Setiap warga binaan akan memiliki barcode pribadi. Saat meminjam buku, barcode itu ditempel ke sistem sehingga tercatat nama, judul buku, dan masa pinjamnya selama empat hingga lima hari. Ini inovasi yang sangat bagus,” jelasnya.
Hernowo pun menegaskan apresiasinya terhadap Kalapas Perempuan Tenggarong, Riva Dilyanti, beserta seluruh jajaran atas upaya menciptakan lingkungan pembinaan yang edukatif.
“Saya berterima kasih dan memberikan apresiasi tinggi untuk Bu Kalapas dan seluruh jajaran yang sudah menghadirkan inovasi ini. Program seperti ini membuktikan bahwa pembinaan bukan hanya tentang hukuman, tapi juga pendidikan dan kesempatan kedua,” pungkasnya.
Wartawan: Kusma
Editor: leeya


IPTU Erwan Tri Yunanto Resmi Pimpin Polsek Muara Ancalong, Kapolres Kutim Tekankan Penguatan Pelayanan Publik
Satpol PP Kukar Razia Administrasi Kependudukan di Sukarame dan Panji, 31 Warga Terjaring
Operasi Lilin 2025, Polres Kutim Fokus Stabilkan Harga Bapokting, Amankan 180 Gereja, dan Antisipasi Bencana
Bupati Kukar Resmikan GBI Rock Hill Tenggarong, DPRD Tegaskan Dukungan Pembangunan Rumah Ibadah
Bupati Kukar Resmikan GBI Rock Hill, Tegaskan Rumah Ibadah Berperan Bangun Karakter Bangsa
DPRD Kukar Resmi Luncurkan Logo Baru JDIH, Tegaskan Transformasi Layanan Hukum Digital
Pastikan Pemerintahan Desa Tetap Berjalan, Bupati Kukar Lantik Dua Kades Antarwaktu di Odah Etam