
Suasana khidmat Haul Jamak Raja dan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura di Kedaton Kesultanan, Rabu (17/9/2025).
Tenggarong, Sambara,News.com – Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura kembali menggelar Haul Jamak Raja dan Sultan pada Rabu (17/9/2025) di Kedaton Kesultanan, Jalan Monumen Timur, Kelurahan Panji, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara. Acara yang dihadiri sekitar 100 orang ini menjadi rangkaian rutin jelang peringatan Hari Jadi Kota Tenggarong sekaligus pelaksanaan Erau Adat Kutai.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Drs. Adji Muhammad Arifin, Ketua DPRD Kukar, Ir. H. Ahmad Yani, Bupati Kutai Kartanegara diwakili Asisten II Setkab Kukar, Ir. Ahyani Fahdiannur Diani, serta unsur Forkopimda, para camat dan lurah, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta kerabat Kesultanan Kutai.
Sambutan dari Kesultanan, Pangeran Noto Negoro Igomo H. Heriansyah, menegaskan bahwa Haul Jamak bukan sekadar ritual seremonial, melainkan warisan leluhur yang sarat makna.
“Kegiatan ini adalah wujud doa dan penghormatan kita kepada para sultan serta raja terdahulu yang telah meletakkan dasar-dasar peradaban di Kutai Kartanegara. Tahun ini kita mengangkat tema Menjaga Marwah Nusantara, agar masyarakat terus merawat tradisi dan kebersamaan di tengah tantangan zaman,” ujarnya.
Ia menambahkan, haul juga menjadi pengingat perjalanan sejarah Kesultanan yang telah ada sejak abad ke-13, berpindah pusat pemerintahan dari Kutai Lama hingga ke Tenggarong.
“Sebagai generasi penerus, kita wajib mendoakan leluhur, menjaga adat, serta memastikan tradisi ini tetap hidup sebagai perekat persatuan,” tegasnya.
Prosesi haul berlangsung khidmat dengan pembacaan Maulid Barzanji oleh Kelompok Habsi Ash Shoufi, menghardirkan penceramah Habib Abdullah bin Abdul Rahman Al Muhdhor dari Yaman, serta doa arwah jamak untuk para sultan dan Raja Kutai yang telah wafat. Doa bersama ini diharapkan menjadi washilah agar amal jariyah para leluhur diterima Allah SWT, sekaligus mempererat silaturahmi antarkomponen masyarakat.
Sementara itu, Bupati Kukar yang diwakili Asisten II Setkab Kukar, Ir. Ahyani Fahdiannur Diani, menyampaikan bahwa Pemkab Kukar mendukung penuh pelaksanaan Haul Jamak sebagai tradisi sakral sekaligus momentum refleksi
“Ini adalah penghormatan kepada para sultan dan raja pendahulu yang meletakkan fondasi bagi Kota Tenggarong. Haul Jamak mengingatkan kita semua bahwa kemajuan hari ini merupakan buah dari perjuangan para leluhur,” ucapnya.
Asisten II Setkab Kukar juga menambahkan bahwa kegiatan Erau dapat menjadi wadah untuk melestarikan budaya dan adat istiadat.
Usai acara, Pangeran Noto Negoro Igomo H. Heriansyah, menuturkan bahwa Haul Jamak tahun ini memiliki makna khusus. Selain bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, juga bersamaan dengan ulang tahun ke-243 Kota Tenggarong.
“Kami berharap haul ini menjadi perekat kebersamaan, menghindarkan masyarakat dari perpecahan, dan memperkuat adat serta budaya Kutai di tengah arus perubahan, termasuk dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN),” jelasnya.
Acara Haul Jamak Raja dan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah. Tradisi ini diyakini bukan hanya bentuk penghormatan kepada para leluhur, melainkan juga tonggak untuk menjaga identitas budaya serta marwah Kesultanan Kutai di tengah masyarakat modern.
Wartawan: Kusma
Editor: leeya