
Anggota Komisi III, Laisa Hamisah
sambaranews.com, BALIKPAPAN – DPRD Kota Balikpapan menyoroti keterlambatan pembangunan masjid di kawasan perumahan Grand City. Anggota Komisi III, Laisa Hamisah, mendesak agar pengembang PT Sinar Mas Wisesa memperlihatkan keseriusan dengan memulai pengerjaan fasilitas ibadah yang sudah lama dijanjikan.
Dalam keterangannya, Laisa menegaskan bahwa masjid tidak hanya berperan sebagai tempat beribadah, melainkan juga pusat kegiatan masyarakat. “Masjid bisa menjadi wadah pendidikan, sosial, dan penguatan nilai kebersamaan. Karena itu, kehadirannya sangat mendesak bagi warga Grand City,” katanya, Jumat (15/8/2025).
Laisa menyebut, lahan seluas 5.692 meter persegi yang telah disiapkan pengembang harus segera dimanfaatkan sesuai peruntukannya. Ia meminta agar rencana pembangunan tidak berhenti pada janji atau publikasi di media sosial saja. “Masyarakat butuh bukti nyata. Kalau sudah ada lahan, mestinya ada tanda keseriusan, minimal dengan adanya desain dan tahapan pembangunan,” ujarnya.
Selain itu, Laisa menekankan bahwa penyediaan rumah ibadah merupakan kewajiban yang melekat pada setiap pengembang perumahan. Sesuai aturan, fasilitas umum dan fasilitas sosial (fasum-fasos) harus tersedia untuk mendukung kenyamanan penghuni. “Pembangunan masjid ini bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Jangan sampai warga merasa diabaikan,” lanjutnya.
Keberadaan masjid di Grand City, menurutnya, juga memiliki nilai strategis dalam mempererat hubungan antarwarga. “Masjid bukan hanya untuk salat. Di sana, warga bisa berkumpul, berinteraksi, dan membangun solidaritas. Itu yang membuat komunitas perumahan menjadi hidup,” tambahnya.
Warga Grand City sendiri disebut sudah lama menunggu realisasi pembangunan ini. Banyak dari mereka berharap masjid segera berdiri agar bisa digunakan untuk kegiatan rutin, mulai dari pengajian, peringatan hari besar Islam, hingga aktivitas sosial yang bermanfaat.
Dengan adanya dorongan dari DPRD, diharapkan PT Sinar Mas Wisesa segera mengambil langkah konkret agar pembangunan bisa segera dimulai. Kehadiran masjid nantinya diyakini dapat menjadi penyeimbang antara aspek fisik kemewahan perumahan dengan kebutuhan spiritual dan sosial warganya.
“Ini waktunya pengembang menunjukkan komitmen. Warga menunggu, DPRD mengawasi, dan kita semua berharap masjid itu bisa segera berdiri,” pungkas Laisa. (ADV/DPRD Balikpapan)