
Evakuasi mayat yang di temukan di tengah sungai.
sambaranews.com, Tenggarong – Warga Desa Muai, Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria yang mengapung di perairan Sungai Muai pada Rabu pagi (6/8/25). Pria tersebut diketahui berinisial S.R. (33), warga Balikpapan yang bekerja sebagai kru pada salah satu perusahaan pelayaran TB K.M.
Penemuan jasad S.R. sekitar pukul 06.55 WITA menjadi perhatian besar warga sekitar. Saksi mata bernama Suryadi, warga RT 3 Desa Muai, mengungkapkan bahwa dirinya melihat sesosok tubuh manusia terapung di tengah sungai. Merasa curiga, ia bergegas menggunakan perahu untuk mendekat. Setelah memastikan bahwa tubuh tersebut adalah jasad manusia, Suryadi menepi, mengevakuasi jenazah, dan segera melaporkan kejadian itu kepada Kepala Desa serta warga setempat. Informasi kemudian diteruskan ke Basarnas dan Muspika Kecamatan Kembang Janggut.
Berdasarkan hasil identifikasi, korban adalah S.R., kelahiran Balikpapan, 14 April 1992, yang berdomisili di Jalan Wolter Monginsidi, Kelurahan Baru Ulu, Balikpapan Barat. Data kependudukan tersebut memperkuat identitas korban yang sebelumnya dilaporkan hilang di perairan berbeda.
S.R. dilaporkan tenggelam dua hari sebelumnya, tepatnya pada Senin, 4 Agustus 2025 sekitar pukul 17.30 WITA, di Sungai Muara Penoon, Desa Long Beleh Modang, Kecamatan Kembang Janggut. Saat itu, korban dikabarkan terpeleset dan terjatuh ke sungai ketika sedang menjalankan aktivitas pekerjaannya. Upaya pencarian langsung dilakukan oleh tim gabungan bersama warga. Setelah lebih dari satu hari pencarian, jasad akhirnya ditemukan sekitar 20 kilometer dari lokasi awal tenggelam.
Kabar ditemukannya jasad korban membawa duka mendalam bagi keluarga yang telah menunggu kepastian sejak kabar hilangnya S.R. disampaikan. Namun, pihak keluarga memilih untuk tidak dilakukan visum maupun autopsi. Mereka menandatangani surat pernyataan resmi yang dibuat oleh Polsek Kembang Janggut, sebagai bentuk penolakan sekaligus penerimaan bahwa kejadian ini adalah musibah. Jenazah kemudian langsung dibawa menuju rumah duka di Balikpapan untuk dimakamkan.
Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Dody Surya Putra, SiK., SH., M.H, melalui Kapolsek Kembang Janggut, AKP Pujito, SH., M.A.P, membenarkan peristiwa ini.
“Keluarga korban sudah menyatakan penolakan secara tertulis terhadap visum dan autopsi, serta menerima kejadian ini sebagai musibah,” ujar AKP Pujito pada Rabu (6/8/2025).
Dengan ditemukannya jasad korban, tim SAR gabungan menyatakan proses pencarian resmi ditutup. Meski demikian, pihak kepolisian bersama pemerintah setempat mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati, khususnya para pekerja transportasi air yang sehari-hari beraktivitas di sungai-sungai wilayah Kecamatan Kembang Janggut dan sekitarnya.
Kapolsek menegaskan bahwa kondisi cuaca belakangan ini cukup sulit diprediksi, dengan arus sungai yang deras dan permukaan licin di dermaga atau bantaran sungai. Hal ini dinilai menjadi faktor yang memperbesar risiko kecelakaan air. “Kami imbau warga dan pekerja sungai untuk selalu menggunakan pelampung dan mematuhi prosedur keselamatan,” tambah Kapolsek.
Kejadian tragis yang menimpa S.R. diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pekerja transportasi air. Pemerintah desa, aparat kepolisian, hingga instansi terkait berencana meningkatkan sosialisasi mengenai keselamatan kerja di perairan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
Sementara itu, suasana duka menyelimuti kediaman keluarga korban di Balikpapan. Tetangga dan kerabat berdatangan untuk memberikan dukungan moral dan doa, agar keluarga tabah menerima musibah tersebut.
Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden tenggelam di wilayah sungai Kukar. Aparat berharap kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan aparat keamanan dapat meningkatkan kewaspadaan bersama. (vn)