
Penampilan tari bertema “Tari Nusantara”. *(Jumrianur)
Sambaranews, KUTAI KARTANEGARA – Festival Nasi Bekepor ke-6 yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) turut dimeriahkan oleh pertunjukan tari dari kelompok mahasiswa, Senin, 16 Juni 2025.
Berlokasi di halaman kampus Unikarta, Jalan Gunung Kombeng, Tenggarong, acara budaya ini mendapat sambutan hangat dari para penari dan peserta yang hadir. Penampilan tari bertema “Tari Nusantara” menjadi salah satu atraksi yang paling dinanti.
“Tari Nusantara ini merupakan perpaduan dari berbagai tarian daerah di Indonesia, seperti tari Aceh, Bali, Jepen, dan Betawi. Semua unsur itu dirangkum menjadi satu kesatuan sebagai representasi dari konsep Nasi Bekepor, yang pada intinya adalah melestarikan dan merajut tradisi yang telah ada, serta menciptakan inovasi-inovasi budaya yang baru,” jelas Alisya Az-Zahwa Ananda, pelatih tari mahasiswa.
Alisya menambahkan bahwa partisipasi mahasiswa dalam pertunjukan tari ini bukan hanya untuk meramaikan acara, tetapi juga sebagai bentuk komitmen dalam menjaga nilai-nilai budaya lokal dan nasional.
Sementara itu, salah satu penari, Novita, mengungkapkan rasa bangganya dapat terlibat dalam festival budaya yang mengangkat kuliner khas Kalimantan Timur, khususnya Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Saya sangat senang bisa ikut meramaikan Festival Nasi Bekepor ini. Ini adalah salah satu momen penting untuk memperkenalkan makanan khas Kukar kepada masyarakat luas. Kami, para mahasiswa, juga berlatih keras selama satu bulan terakhir untuk bisa menampilkan pertunjukan terbaik,” tuturnya.
Novita juga berharap agar festival ini bisa terus berkembang dan semakin meriah di tahun-tahun mendatang. “Semoga ke depan lebih banyak pengunjung yang hadir dan lebih banyak lagi yang bisa ikut merasakan semangat pelestarian budaya kita,” harapnya.
Festival Nasi Bekepor sendiri menjadi agenda tahunan yang bertujuan untuk memperkenalkan kembali kuliner khas daerah, khususnya nasi bekepor, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal melalui kegiatan seni dan budaya. (JUMRIANUR)