
Olahan pisang PKK Kecamatan Samboja Barat.
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Kecamatan Samboja Barat menunjukkan inovasi produk olahan pisang dalam ajang Pameran Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 tingkat Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang digelar di Kecamatan Muara Badak pada 28-31 Mei 2025.
Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Samboja Barat, Hj. Sri Ratu Indah Burhanuddin, menjelaskan, pihaknya sengaja mengangkat tema pisang karena potensi tanaman ini melimpah dan dapat diolah menjadi beragam produk bernilai ekonomi.
“Batangnya diolah jadi makanan, daunnya juga dimanfaatkan. Semua produk sudah berizin edar dan bersertifikat halal, tidak hanya P-IRT,” ungkapnya saat ditemui pada Sabtu (31/5/2025).
Ia memaparkan, selain aneka olahan makanan berbahan pisang, Samboja Barat juga menghadirkan Salambar Kain Jelujur kain bermotif khas Kalimantan Timur dengan teknik pewarnaan akar ulin.
“Motifnya kami buat khas Kalimantan Timur, seperti motif tameng dan anggrek. Tekniknya bukan ecoprint, melainkan pewarnaan bertahap yang lebih rumit,” ungkapnya.
Kegiatan pameran ini menjadi kesempatan perdana Salambar tampil di tingkat kabupaten dan berhasil meraih penjualan yang menggembirakan. Ia menilai hal tersebut sebagai sinyal positif untuk pengembangan ke depan.
“Alhamdulillah, ini penampilan perdana kami di tingkat kabupaten. Hasil penjualan ini sangat membanggakan karena produk ini baru kami kembangkan sejak Februari,” tuturnya.
Sri Ratu Indah menambahkan, penguatan potensi lokal sudah menjadi agenda rutin Samboja Barat di setiap momentum HKG PKK.
Tahun lalu fokus pada buah naga, kini pisang dipilih agar dapat mendukung pengembangan UMKM lokal di wilayah perbatasan IKN.
“Kami ingin Samboja Barat sebagai gerbang masuk Ibu Kota Negara juga dikenal lewat produk UMKM. Kami bahkan sudah dapat izin memasarkan produk di rest area menuju IKN,” tuturnya.
Seluruh produk, kata dia, dibuat sepenuhnya oleh warga setempat tanpa campur tangan pihak luar, dengan dukungan anggaran RT yang membantu pemberdayaan.
“Semua murni karya warga lokal, tanpa melibatkan tenaga luar. Dana RT juga sangat membantu menggerakkan program ini,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyebut HKG PKK menjadi ruang strategis untuk mengukur hasil kerja PKK sekaligus sarana membangun jejaring kerja sama antar wilayah.
“Kami apresiasi kreativitas para kader. Kegiatan ini bukan hanya ajang promosi, tetapi juga media belajar dan kerja sama antar kecamatan,” ujarnya.
Ia berharap semangat kolaborasi dan kemandirian PKK di Samboja Barat bisa terus ditiru oleh wilayah lain agar ekonomi keluarga semakin kuat.
“Dengan semangat seperti ini, kami yakin HKG PKK akan terus memberi dampak positif bagi penguatan organisasi PKK dan pengembangan ekonomi keluarga di seluruh kecamatan Kutai Kartanegara,” tutupnya. (Adv/DPMD KUKAR/Ak)