
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor. *(adv/nur)
Sambaranews.com, TENGGARONG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat penerapan nilai-nilai keagamaan melalui program unggulan Gerakan Etam Mengaji (GEMA). Program ini kembali digelar di Lapangan Upacara Kantor Bupati Kukar pada Senin (17/3/2025), dengan melibatkan ratusan pelajar dan pegawai dari berbagai OPD.
Kepala Disdikbud Kukar, Thauhid Afrilian Noor, menyampaikan bahwa GEMA bukan hanya simbol kegiatan Ramadan, tetapi telah menjadi gerakan harian yang diterapkan di sekolah dan lingkungan pemerintahan.
“GEMA adalah langkah awal menuju generasi Qur’ani yang lebih kuat. Kami berharap program ini terus berjalan dan menjadi kebiasaan bagi masyarakat Kukar,” ujarnya.
Thauhid menjelaskan, salah satu penerapan GEMA adalah kegiatan mengaji yang dilaksanakan setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai. Hal ini diharapkan membentuk karakter peserta didik yang religius, disiplin, dan berakhlak mulia.
“Jadi setiap hari mereka harus mengaji sebelum memulai proses belajar-mengajar,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa GEMA merupakan implementasi dari Perda yang telah ditetapkan untuk memperkuat pendidikan keagamaan. Ke depan, program ini akan diperluas, termasuk rencana mengadakan Hataman Al-Qur’an secara kolektif yang sayangnya belum terealisasi tahun ini.
“Tadi rencananya mau direncanakan Hataman Qur’an, tapi belum tersentuh dengan baik karena harus dibicarakan betul-betul teknisnya. Insya Allah tahun depan kita coba desainkan lebih matang lagi,” kata Thauhid.
Disdikbud Kukar juga berupaya mengintegrasikan GEMA ke dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan lomba keagamaan di sekolah. Tujuannya agar anak-anak tidak hanya mengenal Al-Qur’an, tetapi juga mampu mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
GEMA menjadi salah satu simbol keberhasilan pemerintah daerah dalam membumikan nilai-nilai agama Islam dalam sistem pendidikan dan tata kelola pemerintahan. Diharapkan, Kukar bisa menjadi contoh daerah religius yang mengutamakan keseimbangan antara ilmu dunia dan akhirat. (ADV Diskominfo Kukar/nr)