
Pelaku UMKM. *(adv)
Sambaranews.com, Tenggarong – Pemkab Kutai Kartanegara melalui Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) meluncurkan program Kredit Kukar Idaman untuk memberikan dukungan lebih kepada pelaku UMKM di daerah ini. Program yang dimulai tahun lalu ini menawarkan pinjaman dengan bunga rendah dan tanpa agunan bagi pinjaman di bawah Rp10 juta, menjadikannya alternatif yang lebih terjangkau dan aman dibandingkan dengan meminjam uang dari rentenir yang sering kali memberatkan.
Sebagai program pemerintah yang bertujuan untuk membantu masyarakat, Kredit Kukar Idaman juga memberikan pinjaman yang lebih besar hingga Rp50 juta dengan persyaratan yang lebih ringan dibandingkan lembaga keuangan lainnya. Dengan demikian, pelaku UMKM bisa mengakses modal tanpa harus terjebak dalam bunga tinggi yang sering kali datang dengan peminjaman dana kepada rentenir.
Thaufiq Zulfian Noor, Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kukar, menyatakan bahwa Kredit Kukar Idaman hadir sebagai respons pemerintah terhadap kesulitan yang dihadapi pelaku UMKM dalam memperoleh pembiayaan. Terutama, mereka yang selama ini mengandalkan rentenir sebagai alternatif meskipun bunga yang dikenakan sangat tinggi dan tidak terkendali.
“Banyak pelaku UMKM yang terpaksa meminjam uang ke rentenir karena sulitnya mengakses pembiayaan dari bank. Dengan adanya program ini, kami ingin memberikan solusi yang lebih baik dengan bunga rendah dan syarat yang mudah,” jelas Thaufiq.
Program ini merupakan langkah penting bagi Pemkab Kukar dalam mendorong pemberdayaan UMKM di daerah. Dengan kemudahan akses permodalan, pemerintah berharap para pelaku usaha dapat mengembangkan bisnis mereka dengan lebih stabil dan mengurangi ketergantungan pada sumber pembiayaan yang tidak terkontrol.
Kemudahan dan Keuntungan Program Kredit Kukar Idaman Kredit Kukar Idaman menawarkan sejumlah kemudahan bagi pelaku UMKM. Salah satunya adalah kemudahan dalam mengakses pinjaman tanpa perlu agunan untuk pinjaman di bawah Rp10 juta. Hal ini sangat memudahkan bagi para pelaku usaha kecil yang mungkin belum memiliki aset untuk dijaminkan, sehingga dapat memperoleh modal untuk pengembangan usaha mereka.
“Untuk pinjaman di bawah Rp10 juta, kami tidak meminta agunan. Bagi yang membutuhkan pinjaman lebih besar, hingga Rp50 juta, kami tetap memberikan kemudahan dalam syaratnya,” kata Thaufiq.
Dengan bunga yang lebih rendah, pelaku UMKM dapat mengelola utang mereka dengan lebih baik, menghindari beban bunga yang tinggi, dan lebih fokus pada pengembangan usaha mereka. Oleh karena itu, program ini dapat menjadi alternatif yang lebih bijaksana dibandingkan dengan meminjam dari rentenir.
Pentingnya Mengurangi Ketergantungan pada Rentenir Pemkab Kukar berkomitmen untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada rentenir yang selama ini menjadi masalah besar. Thaufiq Zulfian Noor berharap, dengan adanya Kredit Kukar Idaman, lebih banyak pelaku usaha yang beralih ke pembiayaan yang lebih aman dan terjangkau. Dengan demikian, mereka dapat menghindari jebakan bunga tinggi yang sering merugikan.
“Kami ingin pelaku UMKM di Kukar bisa lebih bijaksana dalam memilih sumber pembiayaan. Meskipun rentenir menawarkan pinjaman cepat, bunga yang tinggi bisa menjerat mereka dalam utang yang berkepanjangan,” tegas Thaufiq.
Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Daerah Thaufiq berharap dengan adanya akses pembiayaan melalui Kredit Kukar Idaman, lebih banyak UMKM yang bisa berkembang dan berdaya saing. Dengan UMKM yang lebih kuat, tentu perekonomian daerah pun akan semakin berkembang, menyerap tenaga kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
“Harapan kami, semakin banyak UMKM yang berhasil melalui program ini. Kami ingin melihat mereka berkembang dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” tambah Thaufiq.
Pemkab Kukar bertekad untuk terus memberikan fasilitas dan dukungan kepada UMKM, memastikan mereka memiliki akses ke pembiayaan yang lebih baik untuk memajukan usaha mereka. Dengan adanya Kredit Kukar Idaman, Pemkab Kukar berharap para pelaku UMKM bisa lebih mandiri dan sukses dalam mengembangkan usaha mereka.
(adv)