Sambaranews, Samarinda – Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi pelopor dalam implementasi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), yang merupakan program nasional dalam pengembangan olahraga.
Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021, DBON dirancang untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional dengan fokus pada pembinaan atlet usia dini.
Kepala Pelaksana Sekretariat DBON Kalimantan Timur, Zairin Zain, menyampaikan bahwa DBON hadir untuk mengisi kekosongan dalam sistem pembinaan atlet.
“Kami menjadi provinsi pertama yang membentuk DBON. Ini menjadi model dalam pembinaan atlet usia dini agar potensi mereka lebih maksimal,” ujarnya.
Akademi DBON Kaltim mulai terbentuk pada 1 April 2024 di Samarinda, akademi ini difokuskan pada talenta muda di bawah usia 15 tahun, sehingga sejak usia dini, para atlet sudah memperoleh asupan gizi yang baik dan pelatihan terarah.
“Kalau atlet dilatih sejak kecil, potensi mereka lebih besar untuk berhasil di tingkat nasional hingga internasional. Pembinaan olahraga yang terstruktur dari usia dini ini seperti yang kita lihat di negara maju, di mana para atlet dirancang sejak usia PAUD atau TK,” tambah Zairin.
Tujuan utama DBON adalah untuk merancang ulang program pembinaan olahraga agar lebih berkelanjutan.
Sistem ini tidak hanya mengembangkan atlet muda, tetapi juga meminimalisir penghamburan talenta potensial yang sebelumnya sering hilang karena kurangnya pengawasan setelah lulus SMA.
“Atlet yang dibina DBON terus dipantau agar setelah lulus tidak kehilangan arah dan bisa berlanjut dalam KONI atau program olahraga lainnya,” ungkap Zairin.
Saat ini, DBON Kaltim membina 120 atlet muda berbakat yang dilatih di 14 cabang olahraga unggulan, termasuk bulutangkis, angkat besi, panjat tebing, dan atletik. Zairin menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan atlet muda, menjadikan Kaltim sebagai penggerak utama dalam pencetakan atlet berprestasi di Indonesia. (adv/der)