Sambaranews, Tenggarong – Program Kukar Berkah, sebuah inisiatif unggulan di bawah kepemimpinan Bupati Edi Damansyah, telah berhasil meningkatkan kualitas fasilitas pesantren di Kutai Kartanegara. Dengan alokasi dana sebesar 100 juta rupiah untuk setiap pesantren, program ini telah membawa dampak positif yang signifikan bagi para santri dan komunitas di sekitarnya.
Dendy Irwan Fahriza, Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah, menyatakan bahwa program ini belum pernah ada di pemerintahan sebelumnya. “Bupati saat ini sangat berkomitmen dalam bidang keagamaan, terbukti melalui program Safari Subuh yang telah menjangkau 250 rumah ibadah,” ungkap Dendy. Safari Subuh tidak hanya menghidupkan masjid dan mushola di waktu subuh, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menyalurkan bantuan, termasuk melalui Kukar Berkah. Sebanyak 48 dari sekitar 50 pesantren yang terdaftar telah menerima bantuan operasional sebesar 100 juta rupiah.
Selain bantuan operasional, program ini juga mencakup pembuatan akta yayasan gratis untuk pondok pesantren, rumah ibadah, dan majelis taklim. “Kami telah memfasilitasi pembuatan 260 akta yayasan secara gratis,” tambah Dendy. Namun, tantangan utama adalah memastikan bahwa setiap pesantren dan rumah ibadah memiliki kelengkapan administrasi yang diperlukan untuk menerima bantuan. Pemerintah daerah terus melakukan monitoring dan evaluasi guna memastikan bahwa bantuan digunakan secara optimal dan sesuai kebutuhan. Pada tahun 2023, bantuan sebesar 2,9 miliar rupiah telah disalurkan ke 28 pesantren, serta 35 miliar rupiah untuk rehabilitasi rumah ibadah.
Bupati Edi Damansyah memiliki visi untuk mendorong kemandirian umat melalui program ini. “Bantuan yang diberikan merupakan stimulus, bukan untuk memenuhi semua kebutuhan. Kami berharap umat bergerak untuk menyelesaikan pembangunan rumah ibadah mereka,” jelas Dendy. Program ini juga menciptakan data dinamis penerima hibah untuk memudahkan monitoring dan evaluasi.
Program Kukar Berkah telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat. Bantuan yang diberikan telah membantu memperbaiki infrastruktur pesantren dan meningkatkan kualitas hidup umat. Contohnya, di Pesantren Al Munawwarah, bantuan digunakan untuk memperbaiki bangunan pesantren. Ustadz Suparno, pengelola pesantren, menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang sangat membantu fasilitas pesantren mereka. “Program ini sangat membantu dalam pembangunan fasilitas yang diperlukan. Kami berharap program ini dapat terus berlanjut, siapa pun bupatinya, demi masa depan Kukar yang lebih baik,” ujar Ustadz Suparno.
Program ini juga menyentuh rumah ibadah dari berbagai agama. Di Vihara Buddhayana Tenggarong, bantuan sebesar 500 juta rupiah digunakan untuk membangun fasilitas yang lebih layak bagi umat Buddha. “Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Kami berharap vihara ini terus mendapatkan dukungan dan bantuan di masa mendatang,” ujar Ferry Limanto dari Vihara Buddhayana.
Dengan dedikasi dan komitmen tinggi, Bupati Edi Damansyah dan timnya terus berupaya mencapai bahkan melampaui target yang ditetapkan. Program ini diharapkan akan terus memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Kutai Kartanegara dan membantu menciptakan masa depan yang lebih cerah. (*)