Sambaranews, JAKARTA – Penjualan mobil di China mengalami peningkatan sebesar 25,5% secara tahunan pada bulan November 2023. Menurut data yang dirilis oleh Asosiasi Mobil Penumpang China (CPCA), tercatat bahwa penjualan mobil mencapai 2,1 juta unit pada bulan November yang lalu.
Reuters melaporkan bahwa penjualan mobil di China terus mengalami pertumbuhan yang juga tercatat pada bulan Oktober 2023 dengan peningkatan sebesar 9,9%.
Kinerja positif ini berbarengan dengan perang harga antar pembuat mobil. Perang harga dilakukan untuk perusahaan bisa memenuhi target penjualan.
CPCA kemudian memperkirakan penjualan kendaraan mencapai 22,2 juta atau naik 3% pada tahun depan. Pertumbuhan bisa mencapai 5%, jika produsen mengekspor mobilnya ke Rusia.
Hasil positif juga didapatkan kendaraan listrik dan hibrida plug-in. Kendaraan berbasis energi baru itu bertumbuh 39,8% pada bulan lalu.
Angka tersebut juga lebih besar dibandingkan bulan Oktober sebesar 37,5%. Capaian bulan November tercatat menyumbang 40% dari total penjualan mobil.
Salah satu faktor pendorong penjualan akhir tahun ini, Reuters mencatat karena adanya paket keringanan pajak baru saat membeli mobil. Aturan pembebasan pajak dimulai 2024 hingga 2027 mendatang.
Para pembuat mobil juga memutar otak untuk mencari cara produknya tetap laku saat ekonomi tengah lesu. Misalnya BYD dan produsen lainnya melanjutkan promosi penjualan yang dimulai November lalu.
BYD sendiri kembali mencetak rekor penjualan bulan lalu, namun tidak banyak peningkatan terjadi. Rekor serupa juga dialami perusahaan baru seperti Li Auto, Xpeng, dan Leapmotor.
Sementara perusahaan EV milik Elon Musk, Tesla diketahui melakukan perang harga sejak awal tahun. Sejak akhir Oktober, Tesla melakukan lima kali penyesuaian harga ke atas. *(*)
​Sumber: www.cnbcindonesia.com