
Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni. (adv/nur)
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menegaskan bahwa pengelolaan Stadion Rondong Demang harus sesuai dengan prosedur hukum dan administrasi yang berlaku.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, dalam acara Ordinary Congress Asosiasi Kabupaten (ASKAB) PSSI Kukar 2025 yang juga dirangkai dengan pelantikan pengurus baru periode 2024-2028 di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, Kamis (28/2/2025).
Dalam kesempatan itu, Aji Ali Husni menegaskan bahwa komunikasi terkait pengelolaan Stadion Rondong Demang telah berlangsung sejak kepengurusan ASKAB sebelumnya. Bahkan, badan usaha telah dibentuk sebagai salah satu syarat untuk mengelola aset milik pemerintah daerah.
“Sejak awal, sesuai arahan Bupati Kukar, kami sudah beberapa kali berdiskusi dengan ASKAB mengenai pengelolaan Stadion Rondong Demang. Bahkan, badan usaha sudah dibentuk sebagai salah satu persyaratan pengelolaan aset pemerintah daerah,” ungkapnya.
Namun, hingga akhir periode kepengurusan sebelumnya, masih ada beberapa tahapan administrasi yang belum terselesaikan. Oleh karena itu, finalisasi pengelolaan stadion belum dapat dilakukan.
“Sampai akhir periode kepengurusan sebelumnya, ada beberapa dokumen dan proses administrasi yang belum terpenuhi. Hal ini perlu segera diselesaikan agar stadion bisa dikelola dengan baik,” tambahnya.
Dispora Kukar akan kembali menjalin komunikasi dengan kepengurusan baru ASKAB PSSI Kukar 2024-2028 untuk memastikan bahwa pengelolaan stadion ini dilakukan dengan standar yang lebih profesional.
“Kami akan kembali berdiskusi dengan kepengurusan ASKAB yang baru, agar ke depannya pengelolaan Stadion Rondong Demang dapat berjalan lebih baik dan sesuai dengan mekanisme yang ada,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya kepatuhan terhadap regulasi. Jika ada rencana pengelolaan oleh pihak ketiga, maka mekanisme kerja sama harus dipastikan sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Jika nantinya stadion ini dikelola oleh pihak ketiga, maka semua harus dilakukan sesuai prosedur. Tidak bisa sembarangan, karena ini merupakan aset milik daerah,” tutupnya.
Dengan adanya pengelolaan yang lebih transparan dan profesional, diharapkan Stadion Rondong Demang dapat menjadi pusat pengembangan olahraga yang lebih baik bagi masyarakat Kukar. (ADV Diskominfo Kukar/nr)