
Tersangka IS (23). *(ist)
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Seorang pria berinisial IS (23) yang diduga membawa lari anak di bawah umur akhirnya berhasil diamankan oleh aparat kepolisian di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, setelah seminggu dalam pelarian. Penangkapan ini dilakukan melalui koordinasi antara Polsek Tenggarong, Polres Kukar, dengan Polsek Angsana, Polres Tanah Bumbu, setelah mendapatkan informasi mengenai keberadaan pelaku.
Kapolres Kukar, AKBP Dody Surya Putra, melalui Kapolsek Tenggarong, IPTU Budi Santoso, membenarkan penangkapan tersebut dan menyatakan bahwa IS telah melanggar Pasal 332 ayat (1) KUHP tentang tindak pidana melarikan perempuan yang belum dewasa tanpa persetujuan orang tua atau walinya.
“Kami telah melakukan penyelidikan intensif sejak laporan diterima dan akhirnya berhasil mengamankan pelaku di Tanah Bumbu,” ujar IPTU Budi Santoso, Minggu (23/2/2025).
Peristiwa ini bermula pada Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 18.00 WITA, saat korban SH (14) berada di rumahnya di Jalan Usaha Tani, RT 008, Kelurahan Mangkurawang, Kecamatan Tenggarong. Orang tuanya, AK (45) dan S, mengajaknya untuk salat Magrib berjamaah di masjid, namun SH menolak dengan alasan sedang menstruasi. Ayah korban pun berpesan agar SH tetap di rumah.
Namun, saat kedua orang tuanya kembali dari masjid sekitar pukul 20.00 WITA, korban sudah tidak ada di rumah. Keluarga pun segera mencari keberadaannya dengan bantuan paman korban, N, namun tidak berhasil menemukan jejaknya. Setelah upaya pencarian mandiri gagal, ayah korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Tenggarong.
Setelah menerima laporan, polisi segera melakukan penyelidikan dan menemukan petunjuk bahwa korban telah dibawa oleh pelaku IS ke luar daerah. Melalui koordinasi dengan Polsek Angsana, Polres Tanah Bumbu, petugas berhasil mengidentifikasi lokasi keberadaan IS.
Pada Rabu (19/2/2025), tim gabungan dari Polsek Tenggarong yang dipimpin oleh Aiptu Abdul Ghafur berangkat ke Kalimantan Selatan. Keesokan harinya, Kamis (20/2/2025), sekitar pukul 12.00 WITA, petugas berhasil menangkap IS di wilayah Tanah Bumbu. Pelaku langsung dibawa kembali ke Polsek Tenggarong untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
“Kami berterima kasih kepada Polsek Angsana atas kerja samanya, sehingga pelaku bisa segera ditangkap dan korban dapat dikembalikan ke keluarganya,” ujar IPTU Budi Santoso.
Saat ini, IS dijerat dengan Pasal 332 ayat (1) KUHP yang mengatur mengenai tindak pidana melarikan perempuan yang belum dewasa tanpa persetujuan orang tua atau wali, meskipun atas persetujuan si perempuan sendiri. Jika terbukti bersalah, pelaku terancam hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Penyidik masih terus mendalami kasus ini guna mengungkap motif di balik tindakan IS serta memastikan apakah ada unsur lain dalam kejadian ini.
“Kami akan terus mendalami kasus ini, termasuk apakah ada pihak lain yang terlibat,” pungkas IPTU Budi Santoso.
Dengan tertangkapnya pelaku, keluarga korban merasa lega dan mengapresiasi langkah cepat pihak kepolisian dalam mengungkap kasus ini. Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang dan memberikan pelajaran bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap lingkungan sekitar. (*ari/nr)