
Evakuasi ABK Tersengat Listrik dan Jatuh ke Sungai. *(*)
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Seorang Anak Buah Kapal (ABK) kapal tongkang Bara Laut 2705 mengalami kecelakaan kerja tragis di Pelabuhan perusahaan swasta di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara. Kejadian yang berlangsung pada Minggu (16/2/2025) sekitar pukul 17.00 WITA ini berujung duka setelah korban, Yusran (35), ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh tim penyelamat.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Kadisdamkarmatan) Kukar, Fida Hurasani, menjelaskan bahwa kecelakaan bermula ketika korban sedang melakukan pekerjaan pengelasan dan pengurasan air di dalam tongkang. Saat itu, korban tiba-tiba mengalami kejang dengan kabel listrik masih melekat di tubuhnya, sebelum akhirnya kehilangan keseimbangan dan jatuh ke sungai.
Menurut saksi mata, Ahmadi, yang juga merupakan rekan kerja korban, pada saat kejadian Yusran terlihat terduduk kaku di pinggir kapal tongkang. Menyadari ada yang tidak beres, Ahmadi segera berusaha mendekat untuk melepaskan kabel dari tubuh korban. Namun, sebelum sempat memberikan pertolongan lebih lanjut, korban terjatuh ke dalam sungai.
Ahmadi langsung melompat ke air untuk mencoba menyelamatkan Yusran, namun arus sungai yang cukup deras menyulitkan pencarian. Sadar bahwa upayanya tidak membuahkan hasil, Ahmadi segera meminta bantuan dari karyawan lain di sekitar lokasi.
Seorang saksi lain yang berada di seberang tongkang menyebutkan bahwa kejadian ini disebabkan oleh arus listrik yang berasal dari mesin las yang digunakan korban. Saat insiden terjadi, korban tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai, seperti helm dan safety jacket, yang seharusnya wajib digunakan dalam pekerjaan dengan risiko tinggi.
“Saat melihat dari kejauhan, korban sedang menguras air dalam tongkang sebelum akhirnya terjatuh akibat tersengat listrik,” ungkap saksi.
Kemungkinan besar, korban terbawa arus air hingga masuk ke bawah tongkang Bara Laut 2705, sehingga menyulitkan proses penyelamatan.
Tim penyelamat dari Disdamkarmatan Kukar segera dikerahkan setelah menerima laporan kecelakaan. Proses pencarian berlangsung selama hampir tiga jam, hingga akhirnya jasad Yusran ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pukul 19.55 WITA.
Dalam proses evakuasi ini, tim penyelamat menggunakan berbagai peralatan, termasuk mobil PMK Kajama untuk membawa rubber boat dan mesin pencarian, rubber boat untuk pencarian di sungai, kantong mayat untuk evakuasi korban, serta tali untuk membantu penyelamatan. Selain itu, enam kendaraan roda dua juga dikerahkan untuk mempercepat mobilisasi tim penyelamat di sekitar area kejadian.
Setelah proses evakuasi selesai, situasi di lokasi kejadian dinyatakan aman, dan jasad korban langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala Disdamkarmatan Kukar Fida Hurasani menegaskan bahwa keselamatan kerja harus menjadi prioritas utama, terutama dalam pekerjaan berisiko tinggi seperti pengelasan dan pekerjaan di area perairan. Ia juga mengingatkan pentingnya penggunaan APD lengkap bagi pekerja kapal dan maritim untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Pihaknya juga mendorong perusahaan yang bergerak di bidang perkapalan dan kelautan untuk meningkatkan standar keselamatan kerja, guna memastikan setiap pekerja dapat menjalankan tugasnya dengan aman.
“Kami mengimbau semua pekerja untuk lebih waspada dan selalu menggunakan peralatan keselamatan kerja yang memadai. Insiden seperti ini harus menjadi peringatan agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tegasnya.
Insiden ini menjadi bukti bahwa kelalaian dalam mematuhi prosedur keselamatan kerja dapat berakibat fatal. Dengan kepatuhan terhadap protokol keselamatan dan pemakaian APD yang benar, diharapkan kasus kecelakaan kerja seperti ini dapat diminimalisir di masa depan. *(ari/nr)