
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono. *(adv/ist)
Sambaranews.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana pembangunan jalan tol layang yang menghubungkan Balikpapan dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bagian dari proyek strategis nasional. Infrastruktur ini diharapkan dapat mempercepat akses ke IKN dan meningkatkan konektivitas ekonomi antara Balikpapan dan wilayah ibu kota baru.
Anggaran proyek ini mencapai Rp1,9 triliun dan sepenuhnya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Jalan tol ini akan dibangun dalam dua tahap utama:
– Seksi 1A: Flyover sepanjang 5 kilometer di atas jalan kota yang sudah ada.
– Seksi 1B: Menghubungkan kilometer 8 tol Balikpapan-Samarinda dengan kawasan sekitar Polsek Balikpapan Selatan.
Proses tender untuk Seksi 1A dijadwalkan dimulai pada Februari 2025, dengan target penyelesaian pada 2027. Sementara itu, Seksi 1B yang telah dimulai sejak 2024 ditargetkan rampung lebih cepat, yakni pada 2026.
Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Budiono, menyambut baik proyek ini dan menegaskan bahwa infrastruktur yang lebih baik akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di kawasan Balikpapan dan sekitarnya.
“Ini merupakan kawasan strategis nasional yang harus didukung dengan akses yang lebih mudah,” kata Budiono, Jumat (24/1/2025).
Namun, ia juga mengingatkan agar pembangunan jalan tol layang ini tidak mengabaikan aspek lingkungan dan dampak sosial yang bisa terjadi, terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar proyek.
“Kita harus mempertimbangkan dampak lingkungan seperti potensi banjir serta memperhatikan masyarakat yang terdampak, termasuk mereka yang harus direlokasi,” tambah Budiono.
DPRD Balikpapan berharap pembangunan ini dilakukan dengan perencanaan yang matang agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal tanpa menimbulkan dampak negatif yang besar bagi warga setempat.
(Yud/ADV/DPRD Balikpapan)