
Pencurian Longboat di Anggana, Dua Pelaku Ditangkap. *
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Kasus pencurian kapal longboat di Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara, berhasil diungkap setelah aksi para pelaku terekam kamera pengawas. Dua pria asal Samarinda, AM (46) dan F (38), kini harus berurusan dengan hukum setelah membawa kabur kapal milik seorang warga setempat, S (54). Kerugian akibat pencurian ini ditaksir mencapai Rp 50 juta.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 27 Desember 2024, sekitar pukul 17.00 WITA. Longboat sepanjang 10 meter yang terparkir di samping speedboat 200 PK di tepi sungai telah digembok dan dirantai oleh pemiliknya. Namun, pada dini hari keesokan harinya, kapal tersebut sudah raib.
“Saat bangun sekitar pukul 02.00 WITA untuk ke kamar mandi, saya memeriksa CCTV melalui ponsel. Dari rekaman terlihat ada dua pria yang membawa kapal saya,” ujar S, korban pencurian.
Menyadari kapal longboatnya telah hilang, korban segera melapor ke Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Kutai Kartanegara.
Menurut keterangan Kapolres Kutai Kartanegara AKBP Dody Surya Putra melalui Kasat Polairud AKP Yohanes Bonar Adiguna, pelaku utama AM membawa kapal tersebut ke rumahnya di Desa Sungai Meriam, Kecamatan Anggana. Setelah itu, ia bergerak menuju Desa Sindang Sari, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda.
“Berdasarkan hasil penyelidikan, kami berhasil mengidentifikasi dan menangkap AM serta rekannya, F, di lokasi yang berbeda,” kata AKP Yohanes Bonar Adiguna, Minggu, 19 Januari 2025.
Barang bukti yang diamankan meliputi:
1. Satu unit kapal longboat berbahan kayu berukuran 10 meter x 1,2 meter.
2. Satu unit mesin speed kapsul dengan kekuatan 40 PK.
Kedua pelaku dibawa ke Markas Satpolairud Polres Kutai Kartanegara untuk pemeriksaan lebih lanjut.
AM dan F dijerat dengan Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHP juncto Pasal 55 KUHP tentang pencurian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, dengan ancaman pidana berat.
“Barang siapa yang mengambil barang milik orang lain dengan tujuan melawan hukum dapat dijerat dengan pasal ini,” jelas AKP Yohanes.
Rekaman CCTV menjadi kunci utama dalam pengungkapan kasus ini. Teknologi tersebut membantu korban dan polisi untuk segera mengidentifikasi pelaku, sehingga mempercepat proses penyelidikan.
Korban mengaku sangat terpukul dengan kejadian tersebut, mengingat kapal longboatnya digunakan untuk mendukung mata pencaharian sehari-hari. Ia berharap kasus ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati.
“Saya berharap pelaku dihukum seadil-adilnya dan kasus ini menjadi pengingat bagi semua orang untuk meningkatkan kewaspadaan,” ungkap S.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam kasus ini.