
Salah satu Produk Unggulan Desa Muara Badak Ulu yang mewakili Kukar.
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Dua desa di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan lolos ke ajang Presentasi Lomba Produk Unggulan Desa Tingkat Provinsi Kalimantan Timur 2025.
Desa Lung Anai di Kecamatan Loa Kulu dan Desa Muara Badak Ulu di Kecamatan Muara Badak mewakili Kukar setelah menampilkan produk khas hasil kreativitas masyarakat berbasis potensi lokal.
Desa Lung Anai dikenal dengan produk cokelat olahan dari kakao lokal, sementara Desa Muara Badak Ulu mengandalkan inovasi berbahan dasar buah nipah yang diolah menjadi beragam produk bernilai jual tinggi.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengatakan bahwa keberhasilan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah dalam membina desa agar terus mengembangkan produk yang lahir dari potensi sendiri.
“Kita ingin desa-desa di Kukar tak hanya dikenal karena letaknya, tetapi juga karena produknya. Seperti cokelat khas dari Desa Lung Anai dan olahan buah nipah dari Muara Badak Ulu yang saat ini masuk tingkat provinsi. Ini bukti bahwa desa mampu bersaing dan memberi dampak nyata,” tuturnya, Sabtu (5/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa produk unggulan desa merupakan salah satu instrumen penting untuk mencapai kemandirian ekonomi.
Melalui pengelolaan yang profesional, produk tersebut dapat meningkatkan pendapatan warga, menciptakan lapangan kerja baru, serta memperkuat ekonomi lokal.
“Kalau dikelola dengan baik, bisa meningkatkan pendapatan, membuka lapangan kerja, dan memberi manfaat yang berkelanjutan,” jelasnya.
Arianto menambahkan, pemilihan dua desa tersebut didasarkan pada keunikan produk, potensi pasar, dan keberlanjutan usaha yang mereka kembangkan.
Menurutnya, keduanya berhasil menonjol berkat inovasi dan nilai tambah yang dihasilkan dari sumber daya lokal.
“Kami berharap, kiprah dua desa ini bisa menginspirasi desa-desa lain di Kukar untuk terus berinovasi dan percaya diri memasarkan produk unggulannya. Inilah wajah baru pembangunan desa. Dari tangan masyarakat, lahirlah kebanggaan dan kemajuan yang sesungguhnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Muara Badak Ulu, Ruslan Effendi, menjelaskan bahwa warga desanya telah mengembangkan empat jenis produk turunan dari tanaman nipah melalui UKM Cahaya Mentari.
“Pohon nipah yang dulunya hanya dianggap tanaman liar, kini jadi sumber penghasilan. Satu pohon bisa menghasilkan banyak produk. Kami bantu dengan alat, pelatihan, dan promosi. Semua murni dari ide dan kerja keras masyarakat,” pungkasnya. (Adv/DPMD KUKAR/Ak)