
Sosialisasi dan Peningkatan Kapasitas Bagi Pengurus Tim Pembina Posyandu Kabupaten dan Kecamatan.
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menggelar sosialisasi peningkatan kapasitas bagi Tim Pembina Posyandu tingkat kabupaten dan kecamatan di Pendopo Odah Etam, Kamis (18/9/2025).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi lintas sektor sekaligus menyatukan pemahaman mengenai pelaksanaan enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) sesuai Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Posyandu.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa sosialisasi tersebut menjadi langkah penting untuk menyiapkan tim pembina di setiap tingkatan agar mampu berperan aktif dalam mendampingi kader posyandu di desa dan kelurahan.
Menurutnya, posyandu kini memiliki cakupan yang lebih luas dari sebelumnya. Jika dulu kegiatan posyandu terbagi berdasarkan kelompok sasaran seperti balita, lansia, dan remaja maka kini seluruhnya terintegrasi dalam satu kesatuan pelayanan sesuai enam SPM bidang kesehatan dan kesejahteraan sosial.
Arianto menilai perubahan tersebut membutuhkan penyesuaian pada pola pembinaan dan tugas kader.
Oleh karena itu, kata dia, tim pembina diharapkan dapat menjadi motor koordinasi yang efektif di lapangan.
“Tujuannya adalah memperkuat pengetahuan serta pemahaman tim pembina di level kabupaten dan kecamatan. Mereka nantinya akan mensosialisasikan dan mendampingi tim pembina di tingkat kelurahan, desa, hingga pengurus dan kader posyandu,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menghindari ego sektoral antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar kolaborasi lintas instansi berjalan optimal.
Koordinasi yang baik diyakini akan mempercepat pencapaian target pelayanan dasar masyarakat.
“Kalau ada ego sektoral, itu justru bisa mempersulit pencapaian yang kita inginkan,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Arianto menyampaikan bahwa tim pembina posyandu Kukar terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak seperti BUMDes, WPD, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, serta DP2KB.
Kolaborasi ini berkontribusi terhadap keberhasilan menurunkan angka stunting dari 27 persen menjadi 14,9 persen—capaian terbaik di Kalimantan Timur.
“Keberadaan posyandu sangat penting. Selain mendukung pemerintah dalam penanganan gizi dan kesehatan masyarakat, juga terbukti efektif menekan angka stunting,” jelasnya.
Tingkat partisipasi kader posyandu di Kukar pun tergolong tinggi, mencapai 93 persen, tertinggi di Kaltim.
Hal ini menunjukkan bahwa posyandu masih menjadi lembaga masyarakat yang solid dan berpengaruh dalam peningkatan kesejahteraan warga.
Ke depan, DPMD Kukar akan memperkuat perannya sebagai fasilitator lembaga desa dalam mendukung perluasan enam layanan SPM.
Enam dinas teknis tetap menjadi penggerak utama sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Transisi ini harus benar-benar dipahami dan dijalankan secara konsisten oleh pemerintah daerah. Dengan kerja sama lintas sektor, program OSEAN dan SPM 169 diyakini bisa berjalan baik serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat Kukar,” pungkasnya. (Adv/DPMD KUKAR/Ak)