
Kepala Desa Loa Ulung, Hermi Kuaria.
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Desa (Pemdes) Loa Ulung, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, terutama generasi muda dari keluarga kurang mampu. Upaya ini diwujudkan dalam bentuk pelatihan keterampilan bagi pemuda desa, yang dirancang agar mampu bersaing di dunia kerja maupun menciptakan lapangan kerja sendiri.
Program pelatihan ini secara khusus menyasar anggota Karang Taruna yang termasuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dengan sasaran yang tepat, pelatihan ini diharapkan menjadi jembatan bagi para pemuda untuk mendapatkan penghasilan tetap dan keluar dari ketergantungan terhadap pekerjaan musiman.
Kepala Desa Loa Ulung, Hermi Kuaria, menyampaikan bahwa pelatihan tersebut dirancang agar sesuai dengan kebutuhan lokal dan peluang kerja yang tersedia di sekitar wilayah Kukar.
“Fokus kita memang ke pemuda-pemuda dari keluarga yang belum mampu. Mereka ini perlu dibekali keterampilan, agar bisa bersaing di dunia kerja,” kata Hermi pada Rabu (21/5/2025).
Untuk tahap awal, Pemdes Loa Ulung merancang dua jenis pelatihan, yakni sepak takraw dan pelatihan keamanan (security). Pelatihan sepak takraw diarahkan tidak hanya untuk melatih fisik dan keterampilan olahraga, tetapi juga untuk membuka kemungkinan pembentukan tim yang bisa berprestasi dan mewakili desa di tingkat kecamatan atau kabupaten.
Sementara itu, pelatihan keamanan ditujukan agar peserta memiliki sertifikasi dan keterampilan dasar yang memungkinkan mereka bekerja di bidang jasa keamanan formal.
Dari sepuluh Rukun Tetangga (RT) di Desa Loa Ulung, masing-masing akan mengirimkan satu pemuda yang memenuhi kriteria untuk mengikuti pelatihan. Proses seleksi peserta dilakukan dengan ketat agar pelatihan benar-benar menyentuh kalangan yang paling membutuhkan.
“Ini bukan kegiatan seremonial. Kami ingin mereka benar-benar mendapat manfaat langsung, dan nantinya bisa membentuk kelompok usaha atau masuk ke dunia kerja,” ujar Hermi.
Menurut Hermi, banyak pemuda di desa yang sebenarnya memiliki semangat tinggi untuk maju dan berkembang, namun terbentur keterbatasan biaya pendidikan dan minimnya akses terhadap pelatihan keterampilan.
“Kita sadar, tidak semua bisa lanjut sekolah tinggi. Jadi lewat pelatihan ini, mereka tetap punya peluang untuk berkembang,” tambahnya.
Pelatihan ini sepenuhnya dibiayai oleh anggaran desa dan masuk dalam prioritas program pembangunan bidang sumber daya manusia (SDM) yang ditetapkan tahun ini. Pemdes berharap, keberhasilan program ini akan menciptakan efek domino yang positif dalam pembangunan ekonomi lokal.
“Kalau pemuda desa sudah punya keterampilan, otomatis desa kita juga akan ikut berkembang,” pungkas Hermi. (Adv/Diskominfo Kukar)