
Icon desa Loa Raya kecamatan Tenggarong Sebrang.
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong, tengah fokus pada pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan warga melalui pengembangan potensi lokal.
Hal ini dilakukan dengan strategi jangka menengah yang tidak hanya mengedepankan pembangunan infrastruktur, tetapi juga pemberdayaan sumber daya manusia dan sektor ekonomi yang ada di desa.
Kepala Desa Loa Raya, Martin, menjelaskan bahwa tujuan utama dari pembangunan yang tengah dilakukan adalah untuk menciptakan desa yang mandiri, di mana potensi yang ada di desa, baik dari sisi manusia, ekonomi, maupun pariwisata, dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan kualitas hidup warganya.
“Kita ingin membangun jalan yang tidak hanya sebagai sarana transportasi, tetapi sebagai penghubung peluang ekonomi, akses yang memperkuat perekonomian, dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk warga,” ujarnya, Sabtu (3/5/25).
Dengan status Desa Mandiri yang baru diperoleh pada 2024, pemerintah desa bertekad untuk menjadikan status tersebut lebih dari sekadar administratif.
Martin menekankan kemandirian yang sejati tercermin dalam peningkatan kesejahteraan serta produktivitas warga desa.
Salah satu program nyata yang sedang dijalankan adalah pelatihan keterampilan untuk pemuda desa.
Pelatihan ini diharapkan dapat menurunkan angka pengangguran sekaligus meningkatkan kapasitas generasi muda agar tidak hanya bergantung pada pekerjaan yang ada, tetapi juga mampu menciptakan peluang kerja sendiri.
“Jika pemuda kita memiliki keterampilan, mereka tidak hanya bekerja untuk orang lain, tapi bisa menciptakan usaha, membuka lapangan kerja, dan ikut berkontribusi pada ekonomi lokal,” tuturnya.
Selain itu, pemerintah desa juga merencanakan pengembangan ruang ekonomi baru, seperti taman desa yang akan menjadi pusat interaksi sosial sekaligus area UMKM di depan kantor desa.
Ruang ini diharapkan dapat memberi peluang bagi usaha kecil, khususnya yang dijalankan oleh anak muda dan ibu rumah tangga, untuk berkembang.
Sementara itu, di sektor pariwisata, Loa Raya memanfaatkan potensi alam yang ada, seperti air terjun Batu Ampar yang kini mulai menarik perhatian wisatawan.
Dengan dukungan dari kelompok sadar wisata (pokdarwis), desa ini tengah mempersiapkan pengembangan lebih lanjut, termasuk pembangunan area perkemahan dan fasilitas penunjang lainnya.
“Batu Ampar akan menjadi ikon wisata Loa Raya. Kami akan mengembangkan keindahan alam ini sebagai sumber ekonomi alternatif yang memberikan manfaat bagi warga desa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, sangat mengapresiasi upaya pengembangan berbasis potensi yang dilakukan oleh desa-desa di Kukar.
“Ketika desa mampu mengenali dan mengelola potensi yang dimilikinya, itu menjadi pondasi penting dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis kemandirian,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah desa dan stakeholder lain dalam mengembangkan sektor-sektor unggulan.
“Kami terus mendorong desa untuk berinovasi dan membangun ruang-ruang ekonomi baru yang melibatkan peran aktif masyarakat, khususnya pemuda dan pelaku UMKM,” tutupnya. (Adv/DPMD KUKAR/Ak)