
Irigasi pertanian.
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Desa Loa Raya di Kecamatan Tenggarong Seberang terus memacu pembangunan infrastruktur pertanian melalui Dana Desa tahun 2025.
Fokus utama diarahkan untuk memperkuat sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian warga.
Kepala Desa Loa Raya, Martin, mengatakan bahwa tahun ini pemerintah desa memprioritaskan anggaran untuk mendukung kegiatan pertanian masyarakat, utamanya melalui pembangunan jalan usaha tani dan perbaikan saluran irigasi.
“Mayoritas warga kami adalah petani. Kalau fasilitas penunjangnya tidak kami bangun, bagaimana mereka bisa bekerja secara maksimal?” ujar Martin saat ditemui, Sabtu (3/5/25).
Dua program utama yang menjadi prioritas adalah pembangunan jalan usaha tani dan normalisasi saluran irigasi.
Untuk jalan usaha tani, desa merencanakan pembangunan sepanjang 250 meter yang tersebar di dua titik, dengan lebar jalan antara tiga hingga empat meter.
Infrastruktur ini diharapkan mempercepat akses petani menuju lahan serta memudahkan pengangkutan hasil panen.
“Kami ingin para petani lebih mudah mengakses sawah dan kebun, terutama saat musim hujan. Jalan yang rusak hanya akan memperlambat pekerjaan mereka. Sekarang kami perbaiki secara bertahap,” jelas Martin.
Sementara itu, sekitar Rp50 juta dari Dana Desa dialokasikan untuk normalisasi saluran irigasi sepanjang 500 meter.
Program ini ditujukan untuk mengatasi persoalan klasik yang kerap terjadi di Loa Raya, seperti banjir saat musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.
“Irigasi yang baik adalah kunci. Kalau aliran air lancar, pertumbuhan tanaman pasti maksimal. Tapi kalau sawah kebanjiran atau kering, petani pasti merugi,” jelasnya.
Martin berharap upaya tersebut dapat memperkuat ketahanan pangan desa dan mendorong roda perekonomian lokal agar terus bergerak.
“Semua ini kami lakukan agar kesejahteraan masyarakat meningkat. Kami ingin pertanian desa tumbuh mandiri dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyatakan bahwa infrastruktur bukan sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga indikator penting dalam mewujudkan kemandirian desa, sejalan dengan semangat program Dedikasi Kukar Idaman.
Arianto menuturkan, sejak 2024 DPMD Kukar telah melakukan pemantauan intensif terhadap kondisi infrastruktur desa.
“Potensi desa tidak akan berkembang jika jalan, fasilitas ekonomi, dan layanan publik lainnya belum memadai. Program Dedikasi Kukar Idaman menekankan pentingnya infrastruktur desa yang layak sebagai fondasi pembangunan berbasis potensi lokal,” pungkasnya. (Adv/DPMD KUKAR/Ak)