
Kades Loa Raya, Martin bersama dengan aparatur desa.
Sambaranews.com, KUTAI KARTANEGARA – Desa Loa Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, berhasil meraih status Desa Mandiri pada tahun 2024, berkat upaya maksimal dalam pemberdayaan masyarakat dan peningkatan infrastruktur.
Keberhasilan ini tidak hanya dilihat dari pembangunan fisik yang ada, namun juga dari berbagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas hidup warga melalui program-program ekonomi yang berkelanjutan.
Kepala Desa Loa Raya, Martin, menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras bersama antara pemerintah desa dan masyarakat.
“Kami tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memikirkan bagaimana masyarakat bisa mandiri secara ekonomi. Oleh karena itu, kami menyalurkan bantuan kambing dalam jumlah besar untuk memperkuat ketahanan pangan warga,” ucapnya, Sabtu (3/5/25).
Bantuan kambing ini berasal dari Dana Desa yang dialokasikan khusus untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Selain pemberdayaan ekonomi, Pemerintah Desa Loa Raya juga memperkuat sarana olahraga dan ruang publik.
Desa ini kini memiliki lapangan sepak bola, lapangan bola voli, serta gedung bulu tangkis yang dimanfaatkan oleh warga untuk berbagai kegiatan olahraga dan sosial.
Menurut Martin, fasilitas-fasilitas ini sangat penting dalam mendukung indikator desa mandiri, khususnya dalam hal infrastruktur dan partisipasi masyarakat.
Langkah strategis lainnya yang sedang dijalankan adalah pembangunan pasar desa yang saat ini masuk dalam proses pematangan lahan untuk pembangunan pasar.
“Kami berharap pembangunan pasar desa ini dapat selesai pada tahun 2026 oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Pasar ini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat,”ujarnya.
Keseriusan Desa Loa Raya dalam membenahi berbagai aspek tidak lepas dari kesadaran terhadap posisi geografisnya yang dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Martin menegaskan, desa yang berada dekat dengan ibu kota kabupaten tidak ingin tertinggal dibandingkan dengan desa-desa yang ada di wilayah hulu.
“Ini soal harga diri. Kami berkomitmen untuk bangkit bersama, bersama seluruh perangkat desa dan lembaga kemasyarakatan. Tujuan akhir kami jelas: masyarakat yang sejahtera dan desa yang benar-benar mandiri,” tuturnya.
Menanggapi capaian ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyatakan bahwa pihaknya mengapresiasi keberhasilan Desa Loa Raya sebagai salah satu contoh desa yang mampu menyelaraskan pembangunan fisik dan sosial secara berimbang.
“Status Desa Mandiri tidak hanya diukur dari indikator angka, tapi juga dari bagaimana pemerintah desa mampu memberdayakan warganya dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh,” ujar Arianto.
Secara khusus, ia juga menyoroti kemajuan infrastruktur di Loa Raya sebagai salah satu faktor pendukung utama.
“Kehadiran fasilitas olahraga dan ruang publik, serta rencana pembangunan pasar desa, merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah desa terhadap peningkatan pelayanan dan aktivitas ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Arianto berharap pencapaian ini bisa menjadi motivasi bagi desa-desa lain di Kukar untuk terus berinovasi dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan desa.
“Kunci keberhasilan ada pada kolaborasi dan perencanaan yang matang,” pungkasnya. (Adv/DPMD KUKAR/Ak)