
Sambaranews.com, TENGGARONG – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara terus melanjutkan program revitalisasi Posyandu sebagai bagian penting dari strategi peningkatan layanan kesehatan dasar masyarakat desa. Kepala DPMD Kukar, Arianto, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan pembangunan 16 Posyandu baru pada tahun 2025.
“Posyandu adalah fasilitas yang paling dekat dengan warga. Peranannya penting bagi ibu, balita, hingga lansia. Maka pembangunannya tidak bisa ditunda,” ujar Arianto.
Sejak 2023, DPMD telah membangun lebih dari 50 persen dari total target unit Posyandu yang dirancang dalam roadmap program Kukar Idaman. Tahun ini, pembangunan akan difokuskan di wilayah padat penduduk dan desa yang memiliki tingkat kunjungan Posyandu tinggi.
Dalam pelaksanaannya, DPMD menggandeng berbagai pihak seperti Dinas Kesehatan, pemerintah desa, dan masyarakat lokal. Arianto menuturkan, partisipasi masyarakat sangat membantu, terutama dalam hal penyediaan lahan dan pengelolaan operasional.
“Beberapa desa bahkan menghibahkan tanah. Ini bentuk nyata gotong royong,” katanya.
Namun, Arianto mengingatkan bahwa revitalisasi tidak sebatas pada pembangunan fisik, tapi juga menyangkut kualitas layanan. Oleh karena itu, pihaknya juga memprioritaskan pelatihan kader Posyandu dan distribusi alat kesehatan standar.
“Kita ingin kader terampil, data lengkap, layanan optimal. Posyandu harus jadi pusat edukasi keluarga,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa upaya ini tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tapi juga pada kesejahteraan dan indeks pembangunan desa.
“Ketika Posyandu kuat, data kesehatan lebih akurat, intervensi bisa lebih tepat. Itu dampaknya sistemik,” tambahnya.
Arianto berharap dukungan anggaran dari Pemkab dan pemerintah pusat terus berlanjut agar program ini bisa menjangkau lebih banyak desa di Kukar.
“Revitalisasi Posyandu adalah investasi masa depan. Jika kita ingin generasi sehat dan kuat, inilah fondasinya,” pungkas Arianto. (ADV Diskominfo Kukar/nr)